Kamis, 31 Maret 2016

Tentang karier "DEWA19 BAND"



Dewa 19 adalah sebuah grup musik yang dibentuk pada tahun 1986 di Surabaya, Indonesia. Grup ini telah beberapa kali mengalami pergantian personel dan formasi terakhirnya sebelum dibubarkan pada tahun 2011 adalah Ahmad Dhani (kibor), Andra Junaidi (gitar), Once Mekel (vokal), Yuke Sampurna (bass) dan Agung Yudha (drum). Setelah merajai panggung-panggung festival di akhir era 1980-an, Dewa 19 kemudian hijrah ke Jakarta dan merilis album pertamanya pada tahun 1992 di bawah label Team Records.[1]
Grup ini telah meraih kesuksesan sepanjang dekade 1990-an dan 2000-an melalui serangkaian lagu-lagu bergenre rock dan pop. Album yang mereka rilis nyaris selalu mendapat sambutan bagus di pasaran, bahkan album mereka yang dirilis tahun 2000, Bintang Lima, merupakan salah satu album terlaris di Indonesia dengan penjualan hampir 2 juta keping.[2][3][4] Pada tahun 2005, majalah Hai menobatkan Dewa 19 sebagai band terkaya di Indonesia dengan pendapatan mencapai lebih dari 14 miliar setahun.[5] Di tengah kesuksesan yang diraihnya, grup ini sempat beberapa kali tersandung masalah hukum, termasuk masalah pelanggaran hak cipta dan perseteruan dengan ormas Islam.[6][7]
Sepanjang perjalanan kariernya, Dewa 19 telah menerima banyak penghargaan, baik BASF Awards maupun AMI Awards.[8] Mereka juga pernah meraih penghargaan LibForAll Award di Amerika Serikat atas kontribusi mereka pada upaya perdamaian dan toleransi beragama.[9][10] Pada tahun 2008, Dewa 19 masuk ke dalam daftar "The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa" oleh majalah Rolling Stone. Dewa diakui sebagai salah satu legenda atau ikon terbesar dalam sejarah musik populer Indonesia.

Anggota band

Album studio

Album kompilasi

Album live

Tentang "GAMMA1 BAND"


Gamma1 merupakan sebuah grup musik asal Indonesia yang dibentuk pada tahun 2010. Grup musik ini beranggotakan 4 orang Ana (drummer), Alung (gitaris), Pandi (bassis), Nilam (vokalis), Heri (vokalis) dan Panji (keyboardis). Keenam personil Gamma1 berasal dari Desa Mancung, Bangka Barat, Bangka Belitung.

Biografi

Gamma1 terbentuk setelah pemerintah setempat memberikan beberapa alat musik kepada gerakan pemuda desa yang diikuti keenam personil band ini. Mereka kemudian mulai aktif tampil di acara pernikahan serta panggung hiburan yang diadakan di Bangka Belitung.
Keenam anggota Gamma1 memutuskan hijrah ke Bandung demi karir bermusik yang lebih serius. Sebelumnya, mereka nekat berjualan cabai terlebih dulu di Bangka demi mendapatkan ongkos perjalanan.
"Datang rekaman di Bandung itu modalnya nekat," ungkap Heri dalam wawancaranya di pertengahan tahun 2012. "Nanam cabai sampai panen, terus uangnya lumayan, kita langsung rekaman di Bandung."
Nasib baik menghampiri Gamma1 ketika video mereka diunggah oleh studio rekaman tersebut ke YouTube. Video yang mendapatkan 1.546 views selama 2 minggu tersebut membuat Gamma1 berhasil menandatangani kontrak dengan label Trinity Optima di tahun 2012. Gamma1 mulai di kenal publik mulai awal tahun 2013 dengan Hits-nya 1 atau 2 yang meledak di pasaran. Selama tahun 2013 hingga tahun 2014 lalu Gamma1 mengeluarkan 7 Video Klip langsung dan semuanya menjadi Hits di Top-chart di beberapa situs, di akhir tahun 2014 lalu Gamma1 mengeluarkan sigle terbaru mereka dengan judul Hidup Segan Mati Tak Mau .

Perusahaan rekaman Trinity Optima Production

Diskografi

  • 1 Atau 2 (2012)
  • Assalamualaikum (single) (2013)
  • Bukan Cinta 1 atau 2
  • Habis 1+1
  • Pahami Ramadhan ( single religi 2014)
  • Hidup Segan Mati Tak Mau ( Single 2014 ) 

Tentang Karier "D'BAGINDAS BAND"

 Karier

Grup musik ini diawali dari ide Tile yang telah mendengar lagu ciptaan Mike yang dianggapnya brilian. Oleh karena ini, keduanya mengajak Dandy untuk membentuk grup musik baru, meski harus beralih dari grup musik beraliran metal ke pop Melayu.
Mike yang mencipta lagu sekaligus menyanyi merasa menyerah dan mencoba mencari vokalis untuk grup musik mereka. Dari sini, mereka menemukan Bian finalis dangdut, pria asal Malang yang didaulat sebagai vokalis dengan karakter vokal pop Melayu.
Untuk album pertama mereka, D'Bagindas menyiapkan 12 lagu dengan lagu Apa Yang Terjadi yang diambil sebagai singel pertama sebagai judul albumnya. Grup musik ini mengusung dan menggabungkan beberapa aliran yaitu dangdut, keroncong, blues, dan country.
Video klip untuk singel pertama mereka disutradarai oleh Abimael Gandy dengan rumah susun Tanah Abang sebagai lokasi syutingnya.
Setelah sukses dengan singel pertama, mereka pun merilis singel kedua berjudul C.I.N.T.A. Dengan menonjolkan musik yang lebih pelan, pengulangan beberapa kata, dan pengejaan, lagu ini pun laris dalam pemasaran.
Beberapa lagu lain seperti Tak Seindah Malam Kemarin dan Kangen juga berasal dari ide dan pengalaman Mike, dan dihadirkan dengan aransemen sederhana dan bernuansa Melayu yang kental.
Nama D'Bagindas sendiri digunakan secara tidak sengaja untuk penamaan grup musik ini. Pada awalnya, grup musik ini bernama Violin. Nama D'Bagindas didapat dari salah seorang teman yang mengubah folder lagu rekaman mereka dalam komputer. D'Bagindas berarti baginda atau raja.

Formasi baru

Lama tak terdengar kabarnya, grup band D’Bagindas ternyata merombak formasi baru pada personelnya. Bahkan, tak hanya personelnya saja, grup musik tersebut juga telah melakukan perganti nama.
Band yang semula bernama D’Bagindas kini resmi mengubah namanya menjadi Bagindas. Bagindas hanya terdiri dari dua orang personel yakni Mike (gitar/backing vokal), dan Andra (vokal). Ketika memutuskan untuk mengubah nama dan formasi personel, Mike membantah telah terjadi konflik internal di antara mereka. Untuk sekarang, Bagindas sedang mempersiapkan single pasca mereka meluncurkan sebuah lagu berjudul 100% Cintaku. Adapun lagu yang baru saja dirilis Bagindas bertema cinta.
Untuk genre musik, Bagindas memilih konsep rock ‘n roll. Meski begitu, Mike tetap menambahkan nuansa melayu dalam karya-karyanya nanti. Andra memiliki karakter suara lebih bass dari vokalis sebelumnya Bian.

Diskografi

Album

Singel

  • Apa Yang Terjadi (2010)
  • C.I.N.T.A (2010)
  • Empat Mata (2010)
  • Tak Seindah Malam Kemarin (2011)
  • Ay (2011)
  • Marhaban Ya Ramadhan (2011)
  • Maafkan (2011)
  • Suka Sama Kamu (2011)
  • Hidup Tapi Mati (2012)
  • Sendu (2012)
Setelah menjadi Bagindas :
  • 100% Cintaku (2014)
  • Meriang (2015)

Tentang Karier "KOTAK BAND"

 Awal Karier

Kotak terbentuk tanggal 27 September 2004 dalam acara The Dream Band tahun 2004 silam, Kotak lahir dibidani salah seorang personel Kahitna, Doddy, yang bertindak sebagai produser. Saat itu, Doddy melakukan audisi untuk membentuk format band baru di Indonesia yang terdiri atas drummer, gitaris, bassist, dan vokalis.
Audisi tersebut cukup mendapatkan respons dari musisi remaja yang ingin mencoba peruntungannya di industri musik. Sebanyak 400 orang vokalis, 170 bassist, ratusan gitaris, dan ratusan drummer menjejali tempat audisi. Setelah melakukan audisi dengan mempertimbangkan berbagai format penilaian, terpilihlah 2 vokalis, 2 bassist, 3 gitaris, dan 2 drummer. Musisi muda terpilih itu kemudian diramu lagi menjadi dua band yaitu Kotak yang personelnya empat orang dan "Lima" yang personelnya lima orang. Nama Kotak memiliki arti empat sisi dan empat sudut yang bersatu menjadi bangunan kotak. Hal itu menggambarkan tentang empat orang yang berbeda tetapi bersatu dalam satu wadah musik. Lalu mereka merilis single pertama mereka berjudul "Sendiri" pada album The Dream Band "Delapan".

Album Pertama

Formasi band Kotak saat itu bukan seperti yang ada sekarang. Formasi grup band Kotak pertama kali diisi oleh Cella (gitar), Icez (bass), Pare (vokal), dan Posan (drum). Mereka kemudian merilis album pertama berjudul Kotak di bawah naungan label HMR. Lagu-lagu debutnya dalam album tersebut antara lain "Hilang", "Terbang (Khayal)", "Kau Pilih Dia", "Damai Hati" dan "Saat Kau Jauh".

Album Kedua dan Pergantian Personel

Pada akhir tahun 2006, Pare ternyata memutuskan keluar dari band. ”Saya ingin di balik layar aja. Sulit buat saya untuk selalu di depan jadi frontman. Tapi saya nggak akan ninggalin Kotak begitu aja. Kapan aja kalo dimintain tolong, saya pasti pasti bantuin Kotak, misalnya buat bikin lagu,” tutur Pare, saat itu. Meskipun berat tapi setelah memahami betul alasan Pare ketiga personel Kotak lainnya merelakan Pare untuk keluar[1]. Posisi yang kosong kemudian digantikan oleh Tantri. Menurut Tantri, dirinya sempat canggung ketika pertama bergabung dalam band ini. "Karakter vokal Pare sudah melekat di Kotak, aku sempat bingung mau nerusin karakter Pare atau sendiri saja. Tetapi, setelah sering main bareng dan latihan, aku mutusin untuk pakai karakter sendiri," katanya.
Beberapa waktu kemudian, Icez keluar dari band karena untuk bergabung ke The Rock untuk promo album Master Mister Ahmad Dhani I. Setelah Icez, posisi bass diisi personel baru bernama Nissa Hamzah yang sekarang telah bergabung dengan Omelette. Manajer Kotak Band ternyata tertarik dengan permainan bass Chua dan merekrutnya menjadi bassis Kotak[2]. Mereka kemudian merilis album keduanya berjudul Kotak Kedua pada tahun 2008.
Ternyata formasi band baru di album kedua tersebut membawa kesuksesan bagi band Kotak untuk lebih berkibar di industri musik Indonesia. Tidak hanya ring back tone (RBT) yang sudah terjual satu juta. Performa mereka yang memukau di panggung membuat Kotak laris mendapatkan tawaran tur ke berbagai daerah di Indonesia.

Album Ketiga dan Keluarnya Posan

Setelah sukses dengan album kedua, pada tanggal 26 Agustus 2010 merilis album ketiga bejudul Energi. Album ini melahirkan hits single seperti "Pelan Pelan Saja", "Selalu Cinta" dan "Cinta Jangan Pergi". Album ketiga yang juga diterima dengan baik dan laris di pasaran, di buktikan dengan berhasil meraih album terbaik versi Anugerah Planet Musik 2011 serta memborong empat penghargaan dalam ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI Awards) 2011[3].
Melanjutkan kesuksesan fenomenal dari album Energi, pada tanggal 11 Agustus 2011 album Energi dirilis ulang menjadi Energi (Repackaged) dengan empat lagu baru yang semuannya merupakan mega hits "Tendangan Dari Langit", "Lupa Ingatan", "Apa Bisa" dan "Menembus Cahaya" dan juga merupakan Original Soundtrack dari film Tendangan Dari Langit[4].
Pada tanggal 8 Maret 2011, Posan keluar dari band Kotak. Drummer yang sudah bermain bersama Kotak selama tujuh tahun itu resmi meninggalkan Kotak yang kini hanya tersisa Cella, Tantri dan Chua.
Peraih drummer terbaik versi SCTV Award ini menolak alasan keluar dirinya dari Kotak karena adanya konflik internal. Menurut Posan dia sedang fokus dengan Winner, band side-project miliknya. Selain itu Posan sedang sibuk menangani band bernama The Sign. Kesibukan luar biasa yang dijalani Posan membuat dia harus memilih untuk keluar dari Kotak. Posisi drum awalnya diisi oleh Mawan (drummer asal Bengkulu) dan Gilang[5]. Lalu posisi drum diisi pemain drum tambahan yang berganti-ganti. Mereka ialah Sinyo Drumboy, Sevri Heyho dan Bounty Ramdhan yang merupakan anak dari bassist Gigi Thomas Ramdhan[6].

Album Terbaik

Pada bulan November 2012 Kotak meluncurkan sebuah album kompilasi terbaik yang diberi judul Terbaik. Album ini hanya dijual di gerai KFC di seluruh Indonesia. Album ini memuat sembilan single pilihan dari dua album studio sebelumnya, ditambah empat lagu terbaru "Hijaukan Bumi", "I Love You", "Kecuali Kamu" dan "Jet Lag".

Album Never Dies

Pada bulan Maret 2014, Kotak merilis album keempat yang berjudul "Never Dies". Di album Kotak yang terbaru ini memuat banyak lagu andalan, salah satunya dari single terbaru andalan Kotak band berjudul "Perfect Love" yang bercerita tentang perasaan cinta yang saling menyempurnakan serta single andalan lainnya "Inspirasi Sahabat" yang berkisah indahnya persahabatan[7].

Penghargaan

Tidak hanya di bidang penjualan, berbagai trofi pun berhasil diraih grup band ini di berbagai ajang penghargaan musik. Pada Anugerah Musik Indonesia ke-12, mereka meraih penghargaan untuk kategori Solo/Duo/Grup Rock Terbaik. Album mereka Kotak Kedua juga diganjar penghargaan kategori Album Rock Terbaik.
Mereka juga sukses menyabet kategori Grup/Duo Pendatang Baru Terbaik versi Anugerah Planet Musik (APM) 2009. Terakhir MTV Indonesia Awards menobatkan mereka sebagai Most Favourite Breakhtrought Artist 2009.

Keluarnya Tantri Sementara

Pada tanggal 22 Januari 2016, Tantri mengumumkan libur sementara dikarenakan tengah hamil, dirinya ingin fokus merawat anaknya yang akan lahir nanti, sementara itu personilnya digantikan oleh Kikan Mantan vokalis band Cokelat sementara.

Album Kikan X Kotak

Masuknya Kikan ke Kotak sekaligus menandai dirilisnya lagu baru band itu, yaitu Long Live Rock N Roll. Tak hanya itu, di lagu tersebut, Cella, sang gitaris, juga akan menyumbangkan suaranya.

Tentang Karier "COKELAT BAND"


Cokelat adalah nama Grup musik asal Bandung, Indonesia. Grup musik ini memilih nama "Cokelat" karena mereka ingin musik yang mereka suguhkan bisa dinikmati oleh semua kalangan, seperti halnya makanan cokelat.
Cokelat berdiri pada tanggal 25 Juni 1996, dan sampai saat ini masih aktif dalam mewarnai panggung blantika musik Indonesia.
Setelah vokalis pertama Kikan berpisah dengan Cokelat, Cokelat mengumumkan personel barunya yaitu Sarah Hadju, finalis Indonesian Idol Musim Keempat.
Pada tanggal 19 Desember 2011, Sang vokalis Siti Sabariah Hadju alias Sarah Hadju resmi mengundurkan diri dari grup band ini dikarenakan ketidak cocokan Sarah dengan band ini. Band ini telah memiliki vokalis baru sebagai pengganti Sarah, yaitu Jackline Rossy Natalia Mboeik alias J. Pada April 2014 Ernest mengundurkan diri untuk meniti karir diluar musik.

Awal karier : 1996-2000

Cokelat berdiri pada tanggal 25 Juni 1996, dan sampai saat ini masih aktif dalam mewarnai panggung blantika musik Indonesia.
Ya udah, gimana kalau namanya COKELAT aja!, kan gampang diinget tuh, semua orang juga suka Cokelat…" – Roberto Pieter – ex. Gitaris Cokelat.
Kata-kata tersebut terucap tanggal 25 Juni 1996, tujuh tahun yang lalu, di sebuah studio latihan di kota kembang - Bandung, ketika pada waktu itu Kikan, Ronny, Robert, Bernard juga Deden bingung mencari nama yang pas untuk mereka, oleh karena mereka nggak lama lagi bakal manggung di sebuah acara di kampus STISI (Sekolah Tinggi Seni Rupa & Desain Indonesia) yang terletak di salah satu kota yang menjadi episentrum musik Indonesia, Bandung. .
Kata c-o-k-e-l-a-t memang terucap dari sebuah spontanitas, namun tanpa menghilangkan maknanya, yaitu sebuah makanan gula-gula yang rasanya manis agak pahit atau sebaliknya dan disuka oleh banyak orang. "Ya emang, kita kan mau dikenal dan disukai sama banyak orang, jadi nama Cokelat itu pas banget deh kayaknya!" ujar Kikan tujuh tahun yang lalu.
Sebagaimana representasi dari kehidupan, makanan Cokelat membawa setiap orang merasakan pahit dan manisnya hidup, dimana ada pengalaman manis, ada pengalaman pahit, ada kenangan manis, ada kenangan pahit, atau sebenarnya inisiatif nama Cokelat lahir karena empat cowok pahit dan satu cewek manis? Sepertinya itu semua tidak begitu penting, karena selama tujuh tahun ini Cokelat telah mencapai impiannya untuk terus berkarya dan eksis di kancah musik Indonesia.
Mungkin tujuh tahun bersama-sama, berkarya, bekerja keras dan menjalani proses mencapai impian bukanlah jalan yang mudah. Hingga hari ini, Cokelat telah mengalami beberapa kali perubahan personil. Semula ada Kikan, Ronny, Robert, Bernard, dan Deden, kemudian sewaktu rekaman album kompilasi "Indie Ten" (1998) Ervin masuk menggantikan Deden, kemudian pada saat album "Untuk Bintang" (2000) Edwin masuk menggantikan Bernard dan keluarnya Robert menjelang album "Rasa Baru" (2001) dan hingga saat ini Cokelat menemukan formasi terbarunya

Vokalis Baru : 2011 - Sekarang

Setelah melakukan audisi tertutup yang dilakukan oleh personil Cokelat yang tersisa, seorang vokalis baru didapatkan sebagai pengganti Kikan. Vokalis yang beruntung in adalah Sarah Idol, yang dikenal publik setelah kemunculannya dalam ajang pencarian bakat, Indonesian Idol 2012
Setelah vokalis pertama Kikan berpisah dengan Cokelat, Cokelat mengumumkan personel barunya yaitu Sarah Hadju, finalis Indonesian Idol Musim Keempat.
Pada tanggal 19 Desember 2011, Sang vokalis Siti Sabariah Hadju alias Sarah Hadju resmi mengundurkan diri dari grup band ini dikarenakan ketidak cocokan Sarah dengan band ini. Band ini telah memiliki vokalis baru sebagai pengganti Sarah, yaitu Jackline Rossy alisan Jackline.
Jackline Rossy Natalia Mboeik atau akrab disapa J resmi jadi vokalis baru band Cokelat, pada 14 Desember 2011. J menggantikan posisi Sarah Hadju yang keluar dari Cokelat.
Perempuan asal Semarang itu, sebetulnya sudah akrab dengan dunia tarik suara. J bercerita, masa kecilnya sudah akrab dengan dunia tarik suara karena sering diajak nyanyi di gereja. Saat di Semarang, pada 2004 J bergabung bersama band Flavour. Mereka rajin tampil di acara-acara besar, sampai keliling Indonesia. Di Jakarta, J bergabung dengan band Boys & Friend. Mereka menjalani show dari kafe to kafe. Dalam seminggu, kata J, Boys & Friend bisa manggung sampai lima kali. Konsep musik yang diusung saat itu akustikan. ”Saya memilih akustikan karena saya merasa nyaman aja,” jelasnya. Memutuskan gabung di Cokelat, J merasa karier bermusiknya harus menanjak satu tangga lagi. “Teman-teman saya di Boys & Friend sangat mendukung saya. Mereka bilang saya harus maju berkarier di musik,” kata penyuka musik Stone Temple Pilots, itu.

Diskografi

  1. 2000 - Untuk Bintang
  2. 2001 - Rasa Baru
  3. 2002 - Rasa Baru Special Edition
  4. 2003 - Segitiga
  5. 2004 - Dari Hati
  6. 2006 - The Best of - Tak Pernah Padam
  7. 2006 - Untukmu Indonesiaku
  8. 2008 - Panca Indera


Tentang Perjalanan "ASBAK BAND"


Asbak Band merupakan sebrup musik]] asal Indonesia yang berdomisli di Jakarta. Grup musik ini dibentuk pada tahun 2008. Anggotanya berjumlah 5 orang yaitu Arthur, Capoenk, Rully, Jezzy, Iman. Album pertamanya ialah Membuatmu Cinta Padaku dirilis pada tahun 2008. Grup musik ini umumnya bergenre pop rock.

Diskografi

Perjalanan karier "ANIMA BAND"


Anima sendiri merupakan grup music asal kota kembang atau kota Bandung, band ini mendapatkan ke populerannya dari Indonesia bagian timur. Group ini memiliki 5 personel yaitu  Eldy, Lucky, Rhino, Andri dan N-Kan. Band ini terbentuk pada tanggal 14 Januari 2004.kalau di hitung sampai sekarang umur band sekitar 9 tahun.
Band ini memulai debut pertamanya dengan merilis album indie bertajuk BINTANG, album ini dirilis pada tahun 2006 dan Album yang Kedua Anima adalah MATAHARI, yang dirilis pada tahun 2008. Dan salah satu lagu mereka yaitu “Disini Ku Menunggu” dipilih menjadi pengisi soundtrack film layar lebar GUE KAPOK JATUH CINTA, yang disutradarai Thomas Nawilis.
Band ini  memiliki aliran music Rock. Dan mereka mempunyai penggemar yang di sebut dengan Animania,berikut ini susunan personel band anima.
  • Lucky (vokal)
  • Eldy (bass)
  • Andri (drum)
  • Rhino (gitar),
  • N-Kan (lead guitar)
Namun nama band ini sejak tahun 2012 sudah jarang terdengar di kancah blantika music Indonesia,apa karena jarang manggung On air atau lagi mempersiapkan sebuah album yang dahsyat. Ya mungkin bagi animania pasti lebih tahu dari pada admin. Mudah mudahan dengan membaca Biografi Band Anima ini bisa menambah wawasan anda seputar dunia music, entah itu music dalam negri maupun juga music luar negri. Terima kasih sudah berkunjung, nantikanlah informasi yang lainnya lagi di postingan yang akan datang. Dan anda juga bisa melihat profil band lainnya seperti Profil AC/DC Band, dimana band ini merupakan salah satu band rock ternama dunia.

Tentang perjalanan karier "ARMADA BAND"

Profil

 

Armada terbentuk pada tahun 2007 dengan nama Kertas dengan formasi Rizal (vokal), Radha & Mai (gitar), Endra (bass), dan Andit (drum).Genre musik mereka adalah pop. Mereka merilis album perdana mereka yang berjudul Kekasih yang tak Dianggap. Namun album ini kurang menuai kesuksesan. Pada tahun 2008, Kertas pun mengubah nama menjadi Armada dan merilis album kedua mereka yang berjudul Balas Dendam dengan singel lagu Gagal Bercinta dan nama grup ini pun mulai didengar.
Sukses dengan album kedua, mereka merilis album berikutnya dengan judul Hal Terbesar pada tahun 2009 dengan singel lagu Buka Hatimu dan Mau Dibawa Kemana. Nama band ini pun menjadi kian tenar berkat album ini.[1]
Pada tanggal 18 Maret 2012, Armada meluncurkan sebuah album yang diberi judul Satu Hati Sejuta Cinta. Album tersebut berisikan 10 buah lagu baru dan 3 lagu lama. Album ini hanya dijual di gerai KFC di seluruh Indonesia.[2]
Pada tanggal 17 September 2014, Armada merilis album kelimanya dengan judul Pagi Pulang Pagi. Album ini berisi 10 buah lagu baru. Salah satu hits single di album ini yaitu berjudul Pergi Pagi Pulang Pagi.

Album studio

Tentang "ANGKASA BAND"

Angkasa merupakan sebuah grup musik asal Indonesia yang berdomisli di Cianjur. Grup musik ini dibentuk pada 23 November 2004. Anggotanya berjumlah 5 orang yaitu Ato (vokal), Anggi (drum), Teguh (gitar), Ovick (bass), dan Denny 'Linx' (keyboard). Album pertamanya ialah Jangan Pernah Selingkuh dirilis pada tahun 2008. Band ini umumnya bergenre rock. Kesepuluh lagu di album ini bercerita tentang pengalaman cinta.
Pada 2 Desember 2012, Posisi drumer resmi di gantikan oleh Obi, Obiro Shima yang sebelum nya sudah sering menjadi pemain cabutan group ini. setelah ditinggalkan oleh Anggi.
Sebelum bergabung dengan Warner Music Indonesia, Angkasa sempat merilis album indie. Bahkan bajakan album indie mereka hingga ke pulau Sumatera, Kalimantan, dan Bali. Grup musik ini pernah menjuarai Festival Band tingkat SLTA tahun 2004 dan Juara III Musikalisasi Puisi Se-Jawa Barat pada tahun yang sama. Dua tahun kemudian, mereka mendapat Juara I Pentas Merdeka tahun 2006, dan Juara III Lomba Cipta Lagu Se-Jabar tahun 2007. Ato, sang vokalis pernah menjadi finalis tiga besar ajang Dreamband kategori vokalis. Namun, Ato memutuskan untuk terus berkiprah bersama Angkasa.

Diskografi

Single

Tentang "ADA BAND"

ADA Band adalah sebuah grup musik yang berasal dari Jakarta, Indonesia. Grup ini awalnya didirikan oleh Suriandika Satjadibrata, Ibrahim Imran, Krishna Balagita, Iso Eddy H dan Elif Ritonga. Namun di tengah perjalanan karirnya grup ini mengalami banyak pergantian personel,[1][2] grup musik yang melejit melalui tembang-tembangnya seperti "Masih", "Manusia Bodoh" dan "Karena Wanita" ini personelnya yang terkini adalah Suriandika Satjadibrata, Donnie Sibarani, Marshal Surya Rachman dan Aditya Pratama.

Perjalanan karier

Awal terbentuk (1995–97)

ADA Band terbentuk pada tahun 1996, dengan anggota Ibrahim Imran (Baim) sebagai gitaris & vokal, Iso Eddy Himawarso (Iso) sebagai keyboard & backing vocal, Krishna Balagita sebagai keyboard/piano, Suriandika Satjadibrata sebagai bassis dan Muhammad Abdu Elif Ritonga (E'el) sebagai drummer. Pada tahun 1997, ADA Band merilis album pertama dengan judul Seharusnya.[3] Lagu "Seharusnya" menjadi andalan dalam album perdana mereka. Awalnya pada tahun 1993, sebelum mereka membentuk ADA Band, Baim, Dika, Iso, E'el dan Herry telah tergabung dalam sebuah grup musik pengiring yang bermain di kafe atau hotel secara rutin dengan nama B to 90's.[1] Nama B to 90's itu sendiri adalah sebuah nama pemberian saat mereka sedang mengisi suatu acara di radio Prambors Jakarta.[4]

Awal mula keretakan (1998–99)

Mereka merilis album kedua, setelah vakum selama 2,5 tahun, berjudul PerADAban 2000[5] di bulan Juli 1999. Lagu di album ini antara lain lagu “Oughh...!!!”, “Bilakah?”, dan “Tinggalkanlah Cinta”. Tak disangka lagu "Ough" sukses di pasaran hingga terjual 200 ribu copy lebih dan setelah itu BMG Music Malaysia menawarkan Ada Band untuk mempromosikan albumnya di Malaysia.[6] Namun setelah album kedua, Iso dan E'el hengkang[7] dari Ada Band.[1][8]

Keluarnya Baim (2000–01)

Rama Yaya Moektio kemudian bergabung sebagai drumer menggantikan E'el. Mereka merilis album ketiga di bulan Maret 2001[9] berjudul "Tiara"[10] . Lagu yang terdapat dalam album ini antara lain “Tiara”, “1000 Bayang”, “Salahkah?”, dan “Belenggu & Cinta”. Dalam album ini Ada Band banyak melakukan promo tournya ke daerah-daerah di Indonesia seperti Sumatra, Jawa dan Kalimantan.[11][8]Bulan Desember 2001, Baim[12] menyusul Iso dan E'el hengkang dari Ada Band. Sepeninggal Baim Ada Band sempat diisukan telah terpecah menjadi dua kubu dan dikabarkan bubar.[12][13]

Bangkitnya Ada Band – masuknya Donnie dan Marshal (2002–03)

Metamorphosis adalah album pertama setelah Donnie dan Marshal bergabung di Ada Band
Setelah dua tahun vakum, awal tahun 2003, Ada Band kembali menggebrak dengan formasi Krishna Balagita pada keyboard/piano, Dika pada bass & backing vocal, Rama Yaya Moektio pada drum, Marshal Surya Rachman pada gitar, Donnie Sibarani pada vokal. Dengan formasi ini, Ada Band merilis album "Metamorphosis",[14] dengan lagu unggulan antara lain “Masih (Sahabatku Kekasihku)”, “Seberkas Kisah Lalu”, & “Manja”. Ada Band juga mendapat pengakuan atas kebangkitan mereka dengan muncul diberbagai ajang penghargaan musik, di antaranya dinominasikan dalam Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2003 (dalam 4 kategori) sampai dengan Clear Top 10 Awards 2003[15] (dalam 3 kategori). Selain formasi baru, album ini juga berada di bawah label yang baru yaitu EMI Music Indonesia.
Untuk penutup tahun 2003, Ada Band mengumpulkan semua album Ada Band yang lama dalam sebuah album bertajuk "The Best Of Ada Band – Discography"[16]. Album ini berisikan lagu-lagu yang membawa Ada Band menjadi terkenal seperti saat ini.12 (dua belas) lagu menghiasi album ini, termasuk 2 (dua) lagu romantis khas Ada Band.
Awal 2004, Rama terkena musibah,[17][18] mobilnya menabrak dan dirinya luka parah[19]. Kondisi tubuhnya yang tidak memungkinkan[4], akhirnya membuat Rama juga harus hengkang dari Ada Band. Sepeninggal Rama, Ada Band terpaksa berjalan walau hanya dengan 4 personel. Dibantu Rere (mantan penabuh drum Grass Rock, sekarang di grup musik Black Out)[4] dan beberapa Additional Musicians. Pada tahun ini pula Ada Band mengalami sedikit masalah karena salah satu lagunya yang dibajak digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab sebagai soundtrack VCD porno[19]. Pada 2005 Ada Band merilis "Heaven of Love"[20], dan "Romantic Rhapsody"[21] pada awal 2006, serta "Cinema Story"[22] pada pertengahan 2007, album ke-9 Ada Band pada tahun 2008 yang berjudul "Harmonious"pun dirilis[23],serta album "Mystery Of Musical"[24] dan album ke-11 Ada Band yang di rilis pada bulan Juli 2011 dengan personel baru, yaitu Aditya Pratama di beri judul "Empati".

Personel


Tentang Band "NOAH"

Noah (sebelumnya bernama Peterpan), atau lebih dikenal dengan NOAH, adalah sebuah grup musik Pop/Rock alternatif dari Bandung, Indonesia. Grup musik ini dikenal sebagai grup musik paling terbesar atau paling terkenal di Indonesia, bahkan sedikitnya di dunia. Grup musik ini dibentuk pada tahun 2000 dan terkenal berkat lagunya "Mimpi Yang Sempurna". Grup musik ini juga terkenal dengan lirik yang sederhana dan puitis, musik yang mudah di ingat dengan ciri khas suara vokal Ariel. Sekarang grup musik ini hanya terdiri dari: Ariel, Uki, Lukman, dan David. Pada November 2006, Andika dan Indra keluar dari grup musik ini, Selanjutnya pada tahun 2006, David masuk ke grup musik ini. Pada 1 Januari 2015, Reza keluar dari grup musik ini. Pada awal tahun 2015, Rio mengisi posisi drummer Noah sebagai additional player, dan pada Maret 2015, Boy Tondo keluar dan Lanlan mengganti posisi bassist Noah sebagai additional player yang sebelumnya membantu Noah dalam pembuatan album Seperti Seharusnya.
Anggota Utama
Mantan Anggota
Anggota Tambahan
Mantan Anggota
Anggota Tambahan

Sebagai Ariel, Uki, Lukman, Reza, David

Sebagai Noah

Album kompilasi

Tentang Grup Band "UNGU"

awal terbentuk (1995–2000)

Perjalan karier Ungun ini dimulai pada tahun 1995 ketika mereka sedang berkumpul di sebuah warung kecil di pinggiran kawasan Tebet, Jakarta Timur. Kala itu Makki Parikesit (Makki-Bass), bersama teman-teman bandnya yaitu Eki (gitar), Gatot (keyboard), Michael (vokal), dan Muhammad Nur Rochman (Rowman-drum) mereka mencetuskan nama “Ungu” sebagai nama band mereka.
Pada tahun 1997, Rowman (Drum) memutuskan untuk keluar dari Ungu untuk lebih serius dengan band metalnya “GARUX”. Tempat Rowman sebagai penabuh Drum akhirnya digantikan oleh Icad. Tahun 1998 Vokalis Ungu saat itu, Michael, akhirnya memutuskan untuk keluar dari Ungu karena kesibukan yang lian. Posisinya digantikan oleh Sigit Purnomo (Pasha-Vokal). Mereka bertemu dengan Anang Hermansyah dan memperkenalkan Ungu dengan seorang produser Musik Handi Santoso yang pada saat itu masih menjabat sebagai Managing Director dari PT. Warner Music Indonesia.

Album perdana "Laguku" (2000–02)

Tahun 2000, Ungu mulai mempersiapkan album pertama mereka, yang akhirnya dirilis 6 Juli 2002 bertajuk Laguku. Sebelumnya, Ungu ikut mengisi 2 lagu di album kompilasi Klik bersama Lakuna, Borneo, Piknik, dan Energy. Ke dua lagu tersebut adalah "Hasrat" dan "Bunga". Single pertama album ini, "Bayang Semu" menjadi original soundtrack sinetron ABG (RCTI). Meski terbilang sukses, album ini baru mendapat Platinum Award setelah hampir 2 tahun album ini dirilis.

Tempat Terindah (2003)

Saat hendak masuk dapur rekaman untuk album kedua, Ekky memutuskan keluar. Oncy yang saat itu baru keluar dari Funky Kopral dipilih untuk menggantikan Ekky. Album kedua Ungu Tempat Terindah dirilis Desember 2003. Album ini menjagokan "Karena Dia Kamu" sebagai single pertama dan "Suara Hati" dipilih sebagai single kedua. Baru empat bulan dirilis, penjualannya telah mencapai 80.000 (delapan puluh ribu) kopi. Jumlah yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan album pertama yang 'telah' mendapatkan platinum (150.000 kopi) dalam hitungan waktu satu setengah tahun.[1]

Melayang serta album religi SurgaMu (2005–06)

Pada tahun 2005, Ungu menjadi salah satu artis yang berkolaborasi dengan Chrisye di album terbaru Chrisye, "Senyawa".
Album Melayang dirilis Desember 2005. Di albumnya yang ketiga dengan single "Demi Waktu", Ungu mendapat double platinum.[2] Dengan hits Demi Waktu mengantarkan Ungu jadi MTV Exclusive Artis di bulan Desember 2005. Gaung "Demi Waktu" merambah negeri Jiran, Malaysia. Empat perusahaan label berebut untuk mendapatkan hak edar di sana. SRC, perusahaan yang menaungi Siti Nurhaliza akhirnya keluar sebagai pemenang.[3]
Ungu mengeluarkan sebuah mini album untuk menyambut Ramadhan 1427 H bertajuk SurgaMu yang dirilis September 2006.[4] Hanya dalam tempo sepuluh hari sejak rilis mini album SurgaMu, telah terjual sebanyak 150 ribu keping.[5] Bahkan Wakil Presiden Yusuf Kalla memberi penghargaan 'Inspiring' atas album religi SurgaMu. Sayangnya, saat hendak menerima penghargaan di istana Wapres, Ungu yang mengenakan setelah jas yang dipadu celana jeans ditolak masuk ke dalam istana, dengan alasan pakaian yang tak sesuai dengan protokoler istana.[6]
Dalam Penghargaan MTV Indonesia 2006, Ungu masuk dalam 3 nominasi, yaitu Most Favorite Group/Band/Duo, Best Director "Demi Waktu" Abimael Gandy, dan Video of the Year "Demi Waktu".[7]
Ungu dengan dukungan "A Mild Live Productions" dan "Trinity Optima Production" membuat buku biografi. Buku yang diberi judul "A Mild Live Ungu Book Magazine" itu diluncurkan pada Kamis, 10 Mei 2007, di Jakarta.[8] Dicetak sebanyak 40 ribu eksemplar, buku tersebut memuat biografi masing-masing personel, diskografi Ungu, foto-foto, dan bahkan chord lagu-lagu Ungu.[9]
Ungu juga sering terlibat dalam pembuatan album soundtrack. Ungu pernah menyumbangkan lagu untuk film Buruan Cium Gue yang dilarang edar. Ungu pun menyumbangkan 3 buah lagu untuk film Coklat Stroberi yakni dua lagu baru, "Disini Untukmu" dan "Sahabatku", serta mengikutkan lagu "Berjanjilah" dari album ketiga mereka Melayang.[10]
Dalam ajang "SCTV Music Awards 2007" di Balai Sidang Jakarta (JHCC), Ungu mendapat 4 kemenangan. Album SurgaMu yang diproduseri Trinity/Prosound membawa Ungu menjadi penerima penghargaan 'Album Religi', 'Lagu Paling Ngetop' dan 'Video Klip Paling Ngetop' untuk lagu "Andai Kutahu". Sedangkan Melayang dengan lagu andalan "Tercipta Untukmu" memenangkan kategori 'Album Pop Rock Duo/Grup'.[11]

Untukmu Selamanya dan album Religi kedua (2007–08)

Ungu kembali merilis album reguler keempatnya bertajuk Untukmu Selamanya. Album ini di-launching di empat negara sekaligus, yaitu 9 Agustus 2007 di Kuala Lumpur, Malaysia, 10 Agustus 2007 di Singapura, 12 Agustus 2007 Hongkong dan puncaknya 15 Agustus 2007 di Jakarta, Indonesia. Lagu andalan dalam album ini antara lain, "Kekasih Gelapku", "Cinta dalam Hati", "Apalah Arti Cinta" dan "Ijinkan Aku".[12]
Menyambut Ramadhan 1428 H, Ungu merilis album religi lagi yang berbentuk mini album bertajuk Para Pencari-Mu. Dalam album ini Ungu berkolaborasi dengan ustad Jeffry Al Buchori.[13] Album ini hanya berisi lima lagu, yaitu "Para PencariMu", "Sembah Sujudku", "Surga Hati", "Sesungguhnya", dan "Tuhanku". Sebelum mini album ini dirilis, tiga dari lima lagu telah terpilih sebagai soundtrack sinetron religi yang tayang selama Bulan Ramadhan.[14]
Ungu kembali meraih penghargaan untuk kategori 'Band Ngetop' di ajang SCTV Music Awards 2007, yang berlangsung di JCC Senayan Jakarta, Jumat, 24 Agustus 2007. Dalam ajang itu, Ungu berhasil menyisihkan grup band lainnya, seperti Ada Band, Peterpan, Radja, dan pendatang baru yang mendadak populer, Kangen Band. Pada tahun 2007, Ungu bersama Samsons dan Naff, dijuluki 'The Rising Star' band oleh penyelenggara konser musik akbar Soundrenaline, A Mild Live Productions dan Deteksi Productions, juga oleh raksasa label rekaman Musica Studio.[15]

Timeless (2012–15)

Pada tahun 2012, Ungu meluncurkan sebuah album kompilasi terbaik yang diberi judul Timeless. Album ini hanya dijual di gerai KFC di seluruh Indonesia.[16] Album ini memuat sepuluh single pilihan dari enam album studio sebelumnya, ditambah empat lagu terbaru "Apa Sih Maumu", "Kau Anggap Apa", "Sayang" dan "Puing Kenangan". Album kompilasi Timeless yang juga dijual melalui gerai KFC, sudah terjual hingga 500 ribu keping selama dua bulan.[17] Ungu juga termasuk musisi yang sukses menjual albumnya di gerai KFC seperti Cinta Laura, Indah Dewi Pertiwi, Agnes Monica, SM*SH, T.R.I.A.D, Rossa, Slank, Last Child, Ello, Sammy Simorangkir dan Armada.

Kasus

Ketenaran, selain membawa penggemar yang banyak, juga menimbulkan dampak negatif. Seringkali konser Ungu 'memakan' korban. Saat konser di Mojokerto, Jawa Timur, 30 Maret 2006, puluhan wanita pingsan. Sembilan bulan kemudian, tepatnya 19 Desember 2006, konser "Popcoholic with Ungu" di Stadion Widya Mandala Krida, Kedungwuni, Pekalongan berakhir dengan kericuhan yang mengakibatkan 10 orang meninggal dunia dan enam lainnya luka serius karena terinjak-injak dan kekurangan oksigen ketika puluhan ribu orang berdesakan keluar usai menyaksikan konser mereka.[18]

Kehidupan religius dan sosial

Selain mengeluarkan 2 album religi, pada pertengahan 2007, kelima personel Ungu bersama-sama menunaikan ibadah umroh untuk pertama kalinya.[19] Ungu pun berupaya menciptakan hubungan yang lebih intim dengan penggemarnya, dengan memberikan beasiswa kepada lima penggemar Ungu yang kurang mampu. [20]

Diskografi

Album Studio

Album Religi

Album Soundtrack

Album Kompilasi


Single

  • 2010: 1000 Malam
  • 2011: Ku Pinang Kau Dengan Bismillah (duet bersama Rossa)
  • 2013: Milik Kita
  • 2013: "Seperti Bintang" (Original Soundtrack Bima Satria Garuda)
  • 2013: Bila Tiba
  • 2014: Baku Jaga (Song For Menado)
  • 2014: Segala Puji Syukur (Single Religi)
  • 2014: "Kembali Bertahan" (Original Soundtrack Satria Garuda BIMA-X)