The Rain adalah grup musik Indonesia yang berasal dari Yogyakarta. Grup musik yang telah berusia lebih dari satu dekade ini digawangi oleh Indra Prasta (vokal, gitar), Aang Anggoro (drum), Ipul Bahri (bass) dan Iwan Tanda (gitar, vokal). Hingga 2012, The Rain telah merilis lima album studio: Hujan Kali Ini (2003), Senandung Kala Hujan (2005), Serenade (2007), Perjalanan Tak Tergantikan (2009) dan Jingga Senja dan Deru Hujan (2012). Selain lima album studio, mereka juga merilis sebuah komik banyolan berjudul Komik Cihuy Anak Band pada pertengahan 2010, disusul dengan novel The Almost Brothers
pada 2011. Pada 31 Desember 2012, The Rain merilis box set THE RAIN
2000 - 2012 yang merupakan rekam jejak perjalanan mereka sejak mulai
bertemu pada tahun 2000 hingga dirilisnya album kelima pada tahun 2012.
Di dalam box set ini juga terdapat booklet berisi foto-foto yang belum
dipublikasikan sebelumnya.
The Rain menjadi band pertama di Indonesia yang merilis single baru
di tanggal dan bulan yang sama selama tiga tahun berturut-turut. Sejak
2013 hingga 2015, The Rain merilis sebuah single pada setiap 18
November. Single kolaborasi bersama Endank Soekamti berjudul Terlatih Patah Hati dirilis pada 18 November 2013. Tepat setahun setelahnya, The Rain merilis single Gagal Bersembunyi. [1] [2] Pada 18 November 2015, The Rain merilis single Penawar Letih sebagai penutup trilogi tersebut.
Kamis, 19 Mei 2016
Tentang "THE LUCKY LAKI BAND"
Lucky Laki merupakan sebuah grup musik asal Indonesia yang dibentuk pada tahun 2009.
Grup musik ini awalnya beranggotakan Al (vokal, gitar), El (backing
vocal, drum) dan Dul (backing vocal, bass). Pada tahun 2010 grup musik
ini menambah 2 personil baru, Raffi dan Dashel. Awalnya posisi vokal
diisi oleh tiga kakak beradik Al, El, Dul. Namun setelah formasi baru,
posisi vokal menjadi milik Dashel. Kini grup musik ini beranggotakan 5
orang yaitu Raffi (rhythm guitar), Dashel (vokal), Al (lead gitar), Dul
(Bass), dan El (drum). Genre musik ini adalah rock. Grup musik ini merupakan asuhan dari Ahmad Dhani yang merupakan ayah dari Al, El dan Dul serta paman dari Raffi dan Dashel.
Album pertamanya ialah New Beginning 09 dirilis pada tahun 2009 dengan lagu utamanya adalah Aku Bukan Superman.
Album pertamanya ialah New Beginning 09 dirilis pada tahun 2009 dengan lagu utamanya adalah Aku Bukan Superman.
Tentang "THE ARIANS BAND"
Dari banyaknya penyanyi maupun grup band
yang kini hadir dalam dunia musik dapat kita lihat pula tidak sedikit
penyanyi yang ternyata mampu mempertahankan popularitas yang mereka raih
ataupun terus berkarir dalam dunia musik yang tentu disebabkan oleh
banyak sekali hal. Salah satu hal yang paling sering terjadi yaitu tidak
adanya karya lagu terbaru yang dimana kita ketahui karya lagu terbaru
merupakan sebuah kunci yang sangat penting sekali bagi kita semua dimana
dengan ada nya karya lagu baru tentu saja popularitas dari grup band
tersebut akan semakin eksis dalam dunia musik. Namun bila tidak adanya
lagu-lagu terbaru tentu akan membuat grup band tersebut menjadi tidak
terlalu populer dan secara perlahan akan semakin memudar dalam dunia
musik dimana hal inilah yang seolah sedang dialami oleh grup band The
Arians yang kini nama nya sudah sangat jarang kita dengarkan semua nya
akrena tidak adanya singel lagu terbaru yang mereka rilis.
Kita ketahui grup band The Arians telah
dibentuk sejak tahun 2006 yang lalu dan hingga kini mereka tentu nya
masih terus eksis dalam dunia musik hanya saja sampai kini mereka masih
belum bisa merilis album tebaru nya dimana album mereka telah dirilis
pada tahun 2006 yang lalu. Personil dari grup band The Arians saat ini
berjumlah lima personil yang tentunya para musisi yang sangat berbakat
sekali yanng dimana kualitas mereka tidak dapat kita ragukan lagi semua
nya dalam dunia musik. Para personil dari grup band The Arians termasuk
cukup kompak dimana dimana hingga kini mereka masih terus tampil sangat
solid dan belum ada personil yang hengkang dari grup band nya. Setelah
berkarya selama delapan tahun leibh kini The Arians telah sukses merilis
satu album studio yang merupakan album terbaik dari The Arians yang
banyak menghasilkan lagu hits.
Bagi semua musisi di dunia merilis lagu
terbaru tentunya menjadi bagian yang sangat penting sekali karena ini
juga menyangkut popularitas mereka dalam dunia musik. Dalam sepanjang
tahun 2015 ini nama dari The Arians tampkanya sudah jarang skeali kita
dengarkan dimana ini juga dampak dari tidak adanya singel maupun album
yang mereka rilis sehingga sangat mempengaruhi popularitas mereka.
Pastinya kia semua sangat berharap bahwa pada tahun 2016 ini The Arians
bisa lagi merilis album terbaru mereka dalam dunia musik.
Personil The Arians
NAMA | TANGGAL LAHIR |
---|---|
Abu | |
Angga | |
Wendy | |
Fagie | |
Whisnu |
Daftar Lagu The Arians Terbaru 2016
Album The Arians – 2009
- Dinda
- Jangan Pernah Mencoba
- Manusia Terindah
- Melupakanmu
- Nyanyian Hati
- Pandangan Pertama
- Percayalah
- Salahkah
- Sang Pemimpi
- Satu Hari Nanti
- Semuanya Pergi
- Tentang Kisahku
- Tertinggal Rasa
Tentang "SHAGGY DOG BAND"
Shaggydog adalah sebuah band yang terbentuk pada Tanggal 1 Juni 1997 di Sayidan, sebuah kampung yang terletak di pinggir sungai di tengah kota Jogjakarta.
Band yang beranggotakan Heru, Richard, Raymond, Bandizt, Lilik dan
Yoyo' ini sepakat untuk menyebut musik yang mereka mainkan sebagai
“Doggy Stylee”, yaitu perpaduan antara beberapa unsur musik seperti ska, reggae, jazz, swing dan rock. Shaggydog dipengaruhi oleh band-band seperti Cherry Poppin Daddies, Hepcat, Bob Marley, dan Song Beach Dub Allstars.
Masa keemasan Shaggydog dimulai pada tahun 2003, yang dimulai dari pesta tahun baru di UPN Jogjakarta di mana sekitar dua puluh ribu penggemar Shaggydog yang disebut doggies membanjiri UPN. Kemudian dilanjutkan dengan Tour 8 Kota Shaggydog yang berlangsung dari bulan Maret (Semarang, Solo, Tegal, Salatiga, Purwokerto, Pekalongan, Jogjakarta, Magelang), membuat nama Shaggydog semakin melambung.
Dengan berbekal materi yang cukup matang, Shaggydog mengajak EMI Music Indonesia untuk melakukan kolaborasi agar musik yang dihasilkan Shaggydog dapat tersebar lebih luas. Kolaborasi ini akhirnya menghasilkan album ketiga Shaggydog dengan judul "Hot Dogz".
Lagu-lagu Shaggydog tidak hanya tersebar di Indonesia, tahun 2003 sebuah perusahaan rekaman di Jepang meminta salah satu lagu Shaggydog yang berjudul "Second Girl" untuk ikut kompilasi album "Asian Ska Foundation" yang berisi band-band ska se-Asia. Amat disayangkan album ini hanya beredar di Jepang. Dengan koneksitas manajemen yang bagus Shaggydog juga disertakan dalam berbagai kompilasi band-band yang terdapat di Eropa, yang antara lain adalah kompilasi "Banana Hits" yang dirilis oleh Republik Ceko.
Dimulai dari berbagai kompilasi dengan band luar negeri dan koneksi yang terjalin dengan baik, Shaggydog mulai dikenal di dunia internasional. Hal ini ditandai dengan didapatkannya kontrak dari Festival Mundial Production untuk menjalani tour selama bulan Juni di Belanda. Pada tahun tersebut, Shaggydog tampil kurang lebih empat belas kali di delapan kota di Belanda. Di negara ini pulalah Shaggydog juga berkesempatan untuk rekaman secara live di studio Wissellord, yang notabene adalah studio rekaman yang pernah digunakan oleh band-band papan atas seperti The Police, Metallica, dan Mick Jagger.
Pada tahun 2005 Shaggydog memutuskan untuk keluar dari EMI Indonesia yang menyebabkan keterlambatan dalam merilis album baru, sebelum akhirnya bergabung dengan Pops Recs untuk album mereka yang ke empat, dan sepenuhnya diproduseri oleh Shaggydog sendiri.
Pada tahun 2006, tepatnya dari bulan Maret hingga April, Shaggydog kembali diundang Festival Mundial Production untuk tour tunggal sebelas kota di Belanda Kemudian pada tahun 2009, tepatnya di akhir bulan Agustus Shaggydog diundang untuk tampil di acara Darwin Festival.
Pada bulan Agustus 2009 Shaggydog merilis album ke lima mereka yang berjudul "Bersinar" di bawah label Fame[1]. Perjalanan panjang dan berbagai hambatan yang telah menyertai karier Shaggydog selama ini telah membulatkan tekad para personel Shaggydog untuk lebih mempertajam taring mereka di industri musik. Dengan kemampuan musikalitas yang semakin berkembang dan berbagai pengalaman tour di Eropa telah menunjukkan kalau Shaggydog tidak hanya bisa diterima oleh penikmat musik di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia.
Perjalanan karier
Album Shaggydog pertama kali dirilis pada tahun 1999 dengan judul "Shaggydog" di bawah label Doggy House. Pada tahun 2001 album kedua berjudul "Bersama" dirilis.Masa keemasan Shaggydog dimulai pada tahun 2003, yang dimulai dari pesta tahun baru di UPN Jogjakarta di mana sekitar dua puluh ribu penggemar Shaggydog yang disebut doggies membanjiri UPN. Kemudian dilanjutkan dengan Tour 8 Kota Shaggydog yang berlangsung dari bulan Maret (Semarang, Solo, Tegal, Salatiga, Purwokerto, Pekalongan, Jogjakarta, Magelang), membuat nama Shaggydog semakin melambung.
Dengan berbekal materi yang cukup matang, Shaggydog mengajak EMI Music Indonesia untuk melakukan kolaborasi agar musik yang dihasilkan Shaggydog dapat tersebar lebih luas. Kolaborasi ini akhirnya menghasilkan album ketiga Shaggydog dengan judul "Hot Dogz".
Lagu-lagu Shaggydog tidak hanya tersebar di Indonesia, tahun 2003 sebuah perusahaan rekaman di Jepang meminta salah satu lagu Shaggydog yang berjudul "Second Girl" untuk ikut kompilasi album "Asian Ska Foundation" yang berisi band-band ska se-Asia. Amat disayangkan album ini hanya beredar di Jepang. Dengan koneksitas manajemen yang bagus Shaggydog juga disertakan dalam berbagai kompilasi band-band yang terdapat di Eropa, yang antara lain adalah kompilasi "Banana Hits" yang dirilis oleh Republik Ceko.
Dimulai dari berbagai kompilasi dengan band luar negeri dan koneksi yang terjalin dengan baik, Shaggydog mulai dikenal di dunia internasional. Hal ini ditandai dengan didapatkannya kontrak dari Festival Mundial Production untuk menjalani tour selama bulan Juni di Belanda. Pada tahun tersebut, Shaggydog tampil kurang lebih empat belas kali di delapan kota di Belanda. Di negara ini pulalah Shaggydog juga berkesempatan untuk rekaman secara live di studio Wissellord, yang notabene adalah studio rekaman yang pernah digunakan oleh band-band papan atas seperti The Police, Metallica, dan Mick Jagger.
Pada tahun 2005 Shaggydog memutuskan untuk keluar dari EMI Indonesia yang menyebabkan keterlambatan dalam merilis album baru, sebelum akhirnya bergabung dengan Pops Recs untuk album mereka yang ke empat, dan sepenuhnya diproduseri oleh Shaggydog sendiri.
Pada tahun 2006, tepatnya dari bulan Maret hingga April, Shaggydog kembali diundang Festival Mundial Production untuk tour tunggal sebelas kota di Belanda Kemudian pada tahun 2009, tepatnya di akhir bulan Agustus Shaggydog diundang untuk tampil di acara Darwin Festival.
Pada bulan Agustus 2009 Shaggydog merilis album ke lima mereka yang berjudul "Bersinar" di bawah label Fame[1]. Perjalanan panjang dan berbagai hambatan yang telah menyertai karier Shaggydog selama ini telah membulatkan tekad para personel Shaggydog untuk lebih mempertajam taring mereka di industri musik. Dengan kemampuan musikalitas yang semakin berkembang dan berbagai pengalaman tour di Eropa telah menunjukkan kalau Shaggydog tidak hanya bisa diterima oleh penikmat musik di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia.
Diskografi
Tentang "MOCCA BAND"
Awal berdiri
Pada mulanya Arina dan Riko merupakan teman satu kampus di Institut Teknologi Nasional (Bandung). Mereka tergabung dalam sebuah band kampus tahun 1997-an. Karena tidak cocok dengan anggota yang lain, Arina dan Riko pun sepakat mendirikan "Mocca". Dua tahun kemudian mereka bertemu dengan Indra dan Toma. Indra dan Toma merupakan teman satu kampus, mereka belajar desain produk di Institut Teknologi Nasional (Bandung), dan bergabung ke Mocca pada waktu yang sama.[1] Mocca pertama kali mucul dalam kompilasi Delicatessen (2002), dan langsung merebut hati penggemar.Perjalanan karier
Satu tahun kemudian mereka mengeluarkan debut album mereka "My Diary" (2003) dengan label indie "FFWD". Album ini meldak di pasaran. Lagu-lagu seperti "Secret Admirer" dan "Me and My Boyfriend" menjadi hits di mana-mana. Video klip "Me and My Boyfriend" mendapat penghargaan sebagai "best video of the year" versi MTV Penghargan Musik Indonesia 2003.[2] Bahkan mereka menandatangani kontrak dengan salah satu indie records di Jepang, Excellent Records, untuk mengisi satu lagu dalam album yang format rilisannya adalah kompilasi book set (3 Set) yang berjudul "Pop Renaisance". Ada 3 disc yang diedarkan di Jepang dan Mocca berada di disc no. 2 dengan lagu "Twist Me Arround". Lagu-lagu Mocca sendiri menggunakan bahasa Inggris dengan alasan memudahkan penulisan syair serta kesesuaian dengan warna lagu pop dengan sentuhan swing jazz, twee pop, dan suasana ala 60-an. Mocca kembali merilis album kedua mereka tahun 2005 bertajuk "Friends" masih di bawah label indie, Fast Forward Record. Dalam album ini Mocca tidak tampil sendirian. Mereka menggaet dua musisi andal untuk memperkaya musik mereka. Dari dalam negeri, mereka menghadirkan Bob Tutupoli untuk mengisi suara dalam lagu "This Conversation" dan lagu yang khusus dibuat untuknya, "Swing It Bob". Mereka juga berduet dengan musisi asal Swedia, Club 8. Bersama duo asal Swedia ini, Johan dan Karolina Komstedt, Mocca membawakan lagu "I Would Never". Karier Mocca semakin menanjak. Tak hanya di dalam negeri, mereka mengembangkan sayap ke Asia. Singapura, Malaysia, Thailand, dan Jepang telah menikmati album mereka. Pada tahu 2005, Mocca menggelar konser di Singapura dan menampilkn The Rock Angels Band. Mocca juga terlibat dalam pembuatan lagu soundtrack. Kuartet ini pernah mengerjakan soundtrack film "Catatan Akhir Sekolah" karya Hanung Bramantyo dan soundtrack sinetron TV "Fairish the Series". Mocca juga membuat sebuah mini album berisi 6 lagu, 2 di antaranya berbahasa Indonesia. Mini album ini sebelumnya berjudul "Sunday Afternoon", tapi dirilis dengan judul "Untuk Rena". Mocca terinspirasi naskah cerita film anak-anak berjudul "Untuk Rena". Mocca tak hanya mendapat inspirasi. Mereka juga mendapat kesempatan untuk memasukkan "Happy!" dan "Sebelum Kau Tidur" sebagai soundtrack film garapan Riri Riza itu. Tahun 2007, Mocca mengeluarkan album ketiga mereka, "Colours". Album ini memuat materi baru, termasuk 2 cover song yaitu “Hyperballad” (Bjork) dan “Sing” (The Carpenters) serta sebuah kolaborasi dengan Pelle Carlberg (Edson) yang kemarin sempat menjadi tamu di LA Light IndieFest, dalam lagu “Let Me Go”.Lagu
- I Will (The Beatles cover)
- I Remember
- Me and My Boyfriend
- Best Thing
- Hanya Satu
- Happy
- Secret Admire
Tentang "STINKY BAND"
Stinky (Bau) adalah grup musik Indonesia. Grup musik ini digawangi oleh Andre Taulany
(vokal), Edi (drum), Nanno (gitar), dan Irwan (bas) Ndank (Gitar).
Stinky telah berkiprah sejak tahun 1996. Stinky telah merilis 8 album di
luar The Best Of Stinky dan Love Song Of Stinky. Album teranyar mereka
bertajuk Pecinta Sejati dirilis tanggal 19 Mei 2007. Saat ini, lagu-lagu
milik Stinky telah diarransement oleh grup musik papan atas seperti
lagu Jangan Tutup Dirimu diarransemen dalam bentuk aliran pop rock oleh grup musik Kastil pada tahun 2008 dan lagu Mungkinkah diarransement dalam bentuk aliran rock oleh grup musik Last Child pada tahun 2011.
Stinky dan Andre Taulani sudah seperti dua sisi mata koin yang sudah tak bisa dipisahkan. Walau Stinky menggantikan posisi Andre dengan vokalis bernama Ari, lalu menggantikannya lagi dengan vokalis cantik bernama Dona Amelia, namun tetap saja mereka belum bisa 'mengubur' imej Andre di Stinky.
Andre yang ditemui wartawan di Studio Hanggar, Pancoran, Jakarta Selatan, tadi malam, mengatakan dirinya kembali memperkuat Stinky bukan menjadi anggota tetap. Namun, proyek tersebut hanya ajang reunian, atau kalau Andre menyebutnya proyek kangen-kangenan.
"Jadi bukan gue balik ke Stinky, ini project kangen-kangenan aja. Udah lama enggak kumpul bareng. Stinky juga lagi kehilangan vokalis. Project-nya single, judulnya 'Sumpah Mati," kata Andre yang ditemui di Studio Hanggar, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa 19 November 2013, malam.
Komedian kondang ini juga menegaskan jika Stinky tidak bubar, hanya saja vokalis Stinky sebelumnya memutuskan keluar.
"Jadi tetep kita berjalan, tapi tidak ada ikatan resmi. Jadi awalnya karena vokalis yang lama nikah, Stinky kosong. Terus kita ketemuan ngobrol. Terus ternyata klop masalah waktunya. Kalo manggung kita sama-sama bisa pas weekend. Jadilah kita kerja sama sekarang," beber Andre.
Band yang kini diawaki Rangga (Keyboard), Irwan (Bass), Bayu (Gitar), Ndank (Gitar), dan Edy (Drum ) sudah meluncurkan 8 album studio. Saat vokalis Dona Amelia masuk ke band, Stinky merilis lagu daur ulang "Saat Ku Pergi" dan "Mungkinkah 2", dengan balutan suara wanita mereka ingin mengenang kembali lagu yang pernah bikin band Stinky meraih popularitas.
Dona lahir di Banten, 25 Januari 1986 mengungkapkan kepada media jika sosok Andre seperti kakak sendiri. Dia merasa optimis saat itu Stinky bisa tampil lebih ceria, lebih girly, lebih dance, dan lebih upbeat. Namun, kenyataannya masyarakat belum memberikan respon yang baik.
Stinky dan Andre Taulani sudah seperti dua sisi mata koin yang sudah tak bisa dipisahkan. Walau Stinky menggantikan posisi Andre dengan vokalis bernama Ari, lalu menggantikannya lagi dengan vokalis cantik bernama Dona Amelia, namun tetap saja mereka belum bisa 'mengubur' imej Andre di Stinky.
Andre yang ditemui wartawan di Studio Hanggar, Pancoran, Jakarta Selatan, tadi malam, mengatakan dirinya kembali memperkuat Stinky bukan menjadi anggota tetap. Namun, proyek tersebut hanya ajang reunian, atau kalau Andre menyebutnya proyek kangen-kangenan.
"Jadi bukan gue balik ke Stinky, ini project kangen-kangenan aja. Udah lama enggak kumpul bareng. Stinky juga lagi kehilangan vokalis. Project-nya single, judulnya 'Sumpah Mati," kata Andre yang ditemui di Studio Hanggar, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa 19 November 2013, malam.
Komedian kondang ini juga menegaskan jika Stinky tidak bubar, hanya saja vokalis Stinky sebelumnya memutuskan keluar.
"Jadi tetep kita berjalan, tapi tidak ada ikatan resmi. Jadi awalnya karena vokalis yang lama nikah, Stinky kosong. Terus kita ketemuan ngobrol. Terus ternyata klop masalah waktunya. Kalo manggung kita sama-sama bisa pas weekend. Jadilah kita kerja sama sekarang," beber Andre.
Band yang kini diawaki Rangga (Keyboard), Irwan (Bass), Bayu (Gitar), Ndank (Gitar), dan Edy (Drum ) sudah meluncurkan 8 album studio. Saat vokalis Dona Amelia masuk ke band, Stinky merilis lagu daur ulang "Saat Ku Pergi" dan "Mungkinkah 2", dengan balutan suara wanita mereka ingin mengenang kembali lagu yang pernah bikin band Stinky meraih popularitas.
Dona lahir di Banten, 25 Januari 1986 mengungkapkan kepada media jika sosok Andre seperti kakak sendiri. Dia merasa optimis saat itu Stinky bisa tampil lebih ceria, lebih girly, lebih dance, dan lebih upbeat. Namun, kenyataannya masyarakat belum memberikan respon yang baik.
Daftar lagu
- Mungkinkah
- Bersatu Dalam Cinta
- Hampa
- Kaulah Yang Pertama
- Hanya Untukmu
- Pesonamu
- Bias Pelangi
- Lagu Untukmu
- Yang Ku Mau
- Asa Yang Tersisa
Tentang "SEURIEUS BAND"
Seurieus adalah sebuah grup musik yang berawal dari sekumpulan mahasiswa Seni Rupa ITB
yang ingin mengekspresikan kegilaan dirinya dalam bermusik setelah
dalam setahun cukup pusing dengan keadaan mereka sebagai mahasiswa baru
Seni Rupa yang ternyata sangat melelahkan. Mereka tampil sebagai band kampus yang sering muncul di berbagai acara musik ITB. Terbentuk sekitar akhir tahun 1994 memulai kiprahnya pada panggung-panggung kecil di kota Bandung dan sekitarnya dengan konsep entertaining the audience, sehingga muncul sebagai sebuah sajian musik yang polos, total, penuh aksi, lugu namun menghibur. Tak heran jika logat Sunda mereka atas kata Heavy Metal pun terdengar menjadi Hepi Metal (happy metal) atau musik metal yang gembira.
Dengan jumlah personel 6 orang, Seurieus mulai serius untuk menggarap lagu-lagunya sendiri yang berbasis musik hard rock. Namun pada penampilannya Seurieus tidak terpatok untuk membawakan lagu rock, namun diselingi juga dengan lagu-lagu lain yang menghibur bagi penonton. Keunikan yang menjadi ciri khas band ini yaitu dalam atraksi panggungnya selalu menampilkan aksi yang panggung yang kadangkala bisa membawa senyum penontonnya.
Grup ini mulai mengalami pergantian personel pada tahun 2008. Dikarenakan Candil dan Ezzie keluar dari grup musik ini. Namun pergantian personel hanya pada posisi vokalis yang digantikan oleh Boym.
Dengan jumlah personel 6 orang, Seurieus mulai serius untuk menggarap lagu-lagunya sendiri yang berbasis musik hard rock. Namun pada penampilannya Seurieus tidak terpatok untuk membawakan lagu rock, namun diselingi juga dengan lagu-lagu lain yang menghibur bagi penonton. Keunikan yang menjadi ciri khas band ini yaitu dalam atraksi panggungnya selalu menampilkan aksi yang panggung yang kadangkala bisa membawa senyum penontonnya.
Grup ini mulai mengalami pergantian personel pada tahun 2008. Dikarenakan Candil dan Ezzie keluar dari grup musik ini. Namun pergantian personel hanya pada posisi vokalis yang digantikan oleh Boym.
Album Studio
- 2003: Rocks Bang-Get
- 2005: Rocker Juga Manusia
- 2006: Heart Rock
- 2008: Serdadu Rock
- 2012: " V "
Tentang "SLANK BAND"
Sebelum Slank resmi berdiri, Bimo Setiawan Almachzumi yang merupakan seorang drummer pada awalnya membentuk band bernama Cikini Stones Complex (CSC)
bersama teman – temannya ketika bersekolah di Perguruan Cikini Jakarta.
Namun karena merasa lelah dan bosan hanya membawakan lagu – lagu dari
grup musik Rolling Stone, maka pada tahun 1983 akhirnya bimbim
membubarkan CSC.
Kemudian bersama sepupunya Denny BDN (Bang Denny) sebagai Bass, Erwan pada Vokal, dan Kiki yang juga mantan gitaris CSC mengisi gitar, Bimbim berniat untuk membentuk grup musik baru dengan nama “Red Evil”. Lewat grup ini mereka mulai membawakan lagu sendiri, dan mereka kini bebas membawakan lagu apa saja. Meski persentasinya lebih banyak lagu barat, namun lagu – lagi dari Van Halen mendapat porsi paling banyak karena karakter vokal Erwan dikatakan mirip sama David Lee Roth Vokalis Van Halen. Karena kurang puas hanya dengan satu gitaris, lantas Bimbim mengajak Bongky Marcel yang merupakan gitaris “Rese Band” (Ketika itu Rese Band merupakan saingan dari Red Evil).
Mereka pertama kali bertemu di daerah menteng, lalu Bongky ikut kawannya latihan di tempat Bimbim. Lewat pertemuan itu, Bongky pun sepakat untuk jalan bareng Bimbim membentuk grup band baru. Pada awal terbentuknya kerjasama Bimbim dan Bongky ini, beberapa kali manggung mereka masih membawakan lagu milik Rolling Stones dan Van hallen. Tapi entah kenapa, penampilan mereka tidak pernah bisa persis dari band aslinya. Maka dari itu teman – teman mereka yang sering diajak untuk meramaikan penampilan mereka tersebut, menyebut mereka band Slenge’an. Sedangkan untuk meramaikan penampilan mereka, setiap manggung mereka kerap mengajak teman – teman di Sekolahnya yang tak lain adalah anak – anak Perguruan Cikini dengan bayaran yang sebotol minuman.
Pada masa itu, grup musik mereka ini masih berdiri dengan nama Red
Evil. Hingga pada akhir Desember tahun 1983, mereka berniat untuk
merubah nama yang telah digunakan sejak Bongky bergabung tersebut.
Proses pemilihan nama baru untuk grup musik mereka dilangsungkan di
arena Bowling Hotel Kartika Chandra, Jakarta. Tepatnya saat mereka
sedang merayakan hari ulang tahun Denny BDN yakni 26 Desember 1983.
Dalam pertemuan tersebut, Bimbim mengusulkan agar menggunakan nama Red Evil saja. Namun setelah beberapa lama berkompromi dengan segala banding, maka terpilihlah nama SLANK yang
bersumber dari ocehan kawan – kawan mereka yang kerap diajak saat
tampil dan menyebut mereka band Slenge’an. Jadi Slank merupakan
singkatan dari kata Slenge’an namun diakhiri dengan huruf K dengan
maksud sebagai gaya/gaul.
For Some Info : Saat pemilihan nama tersebut, Bongky kurang menyimak apa yang teman – teman satu band-nya bicarakan, karena sibuk memperhatikan gadis – gadis cantik di tempat tersebut.
Maka Formasi pertama SLANK adalah Erwan (Vokal), Bongky (Gitar), Kiki (Gitar), Bimbim (Drum) dan Denny BDN (Bass). Penampilan perdana mereka dengan menggunakan nama SLANK dilakukan di Universitas Nasional (UNAS) Jakarta dengan penuh semangat membawakan lagu – lagu ciptaan mereka sendiri. Namun sayang sekali penampilan perdana SLANK kala ituberlangsung kurang menyenangkan. SLANK kalah pamor dari grup musik Makara (Grup musik Adi Adrian KLA Project) yang pada saat itu bermain jauh lebih bagus dari SLANK. Meski penampilannya bisa dibilang lumayan kacau, namun SLANK tetap berbangga hati karena mereka datang dengan kawalan seorang Manajer bernama Erry yang tak lain adalah Kakak dari Erwan sang Vokalis.
SLANK terus berusaha untuk menunjukan bakat mereka hingga pada akhirnya menjajal untuk mengikuti festival band KMSS yang digelar di Istora Senayan, Jakarta. Grup musik yang menjadi saingan SLANK saat itu adalah grup musik asal Surabaya, Jawa Timur bernama Grass Rock dan salah seorang Penyanyi solo yakni Ita Purnamasari. Sejak awal karir, SLANK memang kerap menampilkan sesuatu yang berbeda. Keunikan yang dibawa SLANK ketika tampil di Festival Band KMSS adalah, hadirnya instrumen musik daerah yakni Gamelan Jawa yang dimainkan oleh Erwan. Tujuan dari keikutsertaan Gamelan Jawa dalam penampilan tersebut bukanlah sekedar antik – antikan semata. Melainkan karena SLANK memandang irama yang dihasilkan ensambel musik tradisional Gamelan adalah blues-nya Indonesia. Penampilan SLANK kala itu tentu saja membuat heboh dan terkesan nyeleneh dari peserta yang lain. Namun sayang sekali SLANK kembali harus menelan kekecewaan karena mereka dikalahkan oleh grup musik Grass Rock.
Layaknya seorang Remaja yang sedang mencari jati diri, pada awal berdiri SLANK juga beberapa kali mengalami perombakan formasi. Tahun 1984 Kiki sang Gitaris memutuskan untuk hengkang dari SLANK, dan secara otomatis SLANK Formasi 2 hanya berpersonil 4 orang saja. Untuk mengisi kekosongan di gitar yang ditinggalkan Kiki, pada awal tahun 1985 SLANK memutuskan untuk menggaet Kakak kandung dari Bimbim yaitu Adrian Sidharta (Adri). Kehadiran Adri justru membawa warna baru untuk musik SLANK dikarenakan Adri memainkan alat musik yang sebelumnya tidak terdapat di SLANK yaitu Keyboard dan mengukuhkan SLANK Formasi 3. Belum lama setelah masuknya Adri, sang Vokalis Erwan memutuskan untuk mengundurkan diri dari SLANK dikarenakan harus melanjutkan pendidikannya ke Negeri Paman Sam (Amerika). Masih di tahun yang sama, sepenginggal Erwan pada akhirnya membuat SLANK kembali memberikan sesuatu yang baru dengan menghadiran kaum Hawa yang bertindak sebagai vokalis yaitu Uti Suharyani dan Lala. Jadi SLANK Formasi 4 beranggotakan Bongky (Gitar), Bimbim (Drum), Denny BDN (Bass), Adri (Keyboard), dan Uti + Lala (Vokal).
Seakan masih belum menemukan chemistry di antara para
Personilnya, di tahun berikutnya 1986, SLANK kembali merubah formasi
dengan kembali menghadirkan sosok pria sebagai vokalis. Well Willy yang
merupakan mantan vokalis dari grup terdahulu Bimbim yakni Cikini Stones Complex (CSC), ditarik untuk mengisi vokal dan terbentuklah SLANK Formasi 5. Di
tahun ini, SLANK kerap tampil dari panggung ke panggung yang tentunya
dengan dandanan slenge’an dan mengajak teman – teman dekatnya sebagai
suporter. Setahun berikutnya yakni 1987, SLANK kembali merubah formasi
setelah keluarnya Adri (Keyboard) yang posisinya digantikan oleh Andre
(Keyboard) dan menguatkan SLANK Formasi 6. Masih terus melakukan
perombakan, masih di tahun yang sama Andre beserta sang Vokalis Well
Willy hengkang dari SLANK. Posisi Vokal yang ditinggalkan Well Willy
pada akhirnya diisi oleh Denny BDN yang diketahui sebelumnya bermain
Bass untuk SLANK. Sementara untuk mengisi kekosongan pada Bass, SLANK
menarik salah seorang Bassis yang sebelumnya tergabung dalam grup musik Metal Crew yakni Abdul FIrman Saad atau yang akrab disapa Imanez dan terbentuklah SLANK Formasi 7.
Pergantian formasi masih terus terjadi di tubuh SLANK. Sampai pada tahun 1988 terbentuk SLANK Formasi 8 dimana Imanez dan Bongky yang saat itu harus melanjutkan kuliahnya di Negeri orang hengkang dari SLANK. Sehingga membuat Denny BDN kembali mengisi Bass, sementara posisi vokal diisi oleh Sammy, dan untuk mengisi instrumen gitar yang ditinggalkan Bongky, SLANK menggaet duo gitaris yang berasal dari band Navy Punk yaitu Parlin Burman atau Pay dan Jaya (Whizzkid).
Tidak lama setelah itu, Sammy, Pay, dan Jaya terpaksa harus meninggalkan SLANK dan membuat Bimbim yang tinggal seorang diri kembali menarik Imanez sebagai Bassis, Denny BDN sebagi Vokalis, dan Anto sebagai gitaris untuk SLANK Formasi 9. Masih di tahun yang sama Denny BDN yang harus menyelesaikan Sekolahnya di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila terpaksa mengundurkan diri dari SLANK kemudian disusul Anto yang juga ikutan hengkang. Bimbim dan Imanez yang merupakan Personil SLANK yang tersisa pada akhirnya kembali mengajak Adri untuk kembali memberikan alunan Keyboardnya bersama kehadiran Tole yang bermain Bass dan posisi gitar diisi oleh Imanez. Serta kehadiran seorang wanita cantik yang merupakan Kakak kandung dari Vokalis grup musik GIGI, yakni Nita Tilana. Kehadiran Nita Tilana di SLANK Formasi 10 membuat formasi ini dijuluki sebagai SLANK formasi paling genit.
Tidak berlangsung lama, Nita Tilana, Adri, dan Tole meninggalkan
SLANK dan kembali menyisakan Bimbim dan Imanez saja. Untuk
mempertahankan SLANK, pada akhirnya Bimbim dan Imanez kembali menarik
Pay untuk mengisi gitar, dan Well Willy untuk vokal sehingga SLANK Formasi 11
beranggotakan 4 orang saja. Dalam formasi 11 ini, Pay menjabat sebagai
Gitaris sekaligus penjaga studio Potlot milik Bimbim yang disewakan
untuk umum. Karena jabatannya adalah seorang penjaga studio, Pay pun
akrab dengan beberapa grup musik yang merupakan langganan penyewa studio
Potlot. Salah satu grup band yang sering menyewa studio Potlot adalah
grup band Oppie Andaresta bersama Indra Qadarsih dan Ronald Fristianto
(Ex.GIGI) yang mengusung aliran Jazz.
Karena Indra Q sering latihan di Potlot dan Bimbim terkadang mengontrol studio dan melihat permainan Keyboard Indra Q yang mengagumkan, Bimbim pun tertarik menawarkan Indra Q untuk bergabung dengan SLANK. Tentunya dengan bantuan bujuk rayu Pay yang lebih akrab dengan Indra Q. Ketika itu Indra Q kurang tertarik karena aliran musik yang diusungnya adalah Jazz, sementara musik yang diusung SLANK lebih ke Rock. Namun berkat rayuan Bimbim dan Pay yang mengatakan kepada Indra, “Gak apa – apalah, kan asik kalau Rock digabung sama Chord Jazz,” Indra Qadarsih pun merasa tertantang. Terlebih usianya saat itu baru menginjak 18 tahun. Alhasil Indra Qadarsih mengiyakan permintaan Pay dan Bimbim tersebut. Maka terlahirlah SLANK Formasi 12 yang beranggotakan Bimbim, Imanez, Pay, Well Willy, dan Indra Qadarsih.
For Some Info : Di tahun 1989 Bimbim juga membentuk sebuah grup musik bernama Lemon Tea yang kerap tampil di pub bersama Oppie Andaresta. Tapi setelah mengajak Indra Q bergabung dengan memintanya untunk menghafalkan 20 lagu, LemonTea tiba – tiba bubar sebelum Indra Q merasakan naik panggung.
Tak lama setelah masuknya Indra Qadarsih yang berusaha untuk bisa membawakan Rock dengan menghafalkan beraneka repertoar lagu dari grup musik beraliran Rock dan pada akhirnya berhasil melepas chord melintir, Imanez dan Well Willy hengkang dari SLANK. Salah seorang pendiri SLANK yang sempat hengkang demi menuntut ilmu yakni Bongky Marce kembali ke SLANK. Kalau di Formasi awal Bongky bermain gitar untuk SLANK, kali ini Bongky terpaksa harus transformasi dari pemain gitar menjadi pemain Bass karena telah hadir Pay yang berada di posisi gitar. Hilangnya posisi vokal karena Well Willy hengkang sedikit membuat Bimbim dan SLANK kebingungan untuk mencari penggantinya. Alhasil, Bimbim mengajak salah seorang adik sepupunya bernama Akhadi Wira Satriaji atau yang akrab disapa Kaka untuk bergabung dengan SLANK. Saat itu sebenarnya Kaka juga tengah jalan dengan grup musik LOVINA yang salah satu personilnya adalah Dianto Yusuf Sidharta atau Massto yang merupakan adik kandung Bimbim. Sebenarnya, Kaka hanya dikontrak oleh SLANK selama 2 tahun saja. Tapi karena Personil SLANK yang lain menemukan kecocokan, kontrak Kaka selama 2 tahun pun dilupakan.
For Some Info : Kaka sebenarnya berkeinginan untuk menjadi Pemain sepak bola bukan pemusik. Namun karena dipaksa oleh Masto, akhirnya Kaka bergabung dengan LOVINA
Masuknya Kaka di SLANK menandakan bahwa tahun 1989 SLANK telah memasuki Formasi 13. Di awal terbentuknya formasi yang sering disebut Formasi Ajaib ini, Slank juga tidak jauh dari beraneka problema. Mulai dari proses transformasi Bongky, hingga perselisihan yang kerap terjadi antara Indra Q dan Pay. Awal bermain bass, Bongky merasa stress karena merasa seperti patung di atas panggung dan dirinya memerlukan waktu 5 hari di tambak ikan Sukabumi untuk memutuskan bermain bass. Pada akhirnya, Indra Q lah yang sparring Bongky latihan bermain bass selama berminggu – minggu yang dilakukan di dalam studio. Selama melakukan proses sparring yang berakhir dengan keberhasilan Bongky beralih senjata, SLANK juga terus menyodorkan demo lagu mereka ke pihak label namun tak kunjung diterima.
For Some Info: Kalau ingin mendengar musik SLANK sebelum album pertama, coba cari kaset band Rockin’69. Karena itu sebenarnya SLANK pra album pertama.
Hal inilah yang pada akhirnya membuat Bimbim memutuskan untuk
merombak musik SLANK. Setelah melakukan perombakan, pada akhirnya SLANK
mendapatkan kesempatan untuk menjadlin kerjasama dengan Pemilik studio
rekaman Triple M yaitu Macank. Namun baru menggarap lagu – 5 SLANK
memutuskan untuk membatalkan kontrak tersebut, dikarenakan SLANK memilih
untuk bekerjasama dengan Boedi Soesatio. Salah seorang Sahabat Om Yudho
(Ayah dari Indra Q) yang merupakan seorang pembuat logo dan sampul
kaset penyanyi – penyanyi ternama dan menawarkan SLANK untuk menjalin
kontrak kerjasama setelah kepincut demo lagu yang dibawakan oleh Om
Yudho tersebut.
For Some Info : Pay yang ketika itu turut membantu penyanyi lain (Narik Becak) juga pernah kerjasama bareng Boedi Soesatio.Jadi Boedi Soesatio sudah tidak asing lagi untuk SLANK.
Boedi Soesatio menganggap kalau SLANK merupakan pembawa pembaruan di blantika musik rock Indonesia lewat beragam lirik apa adanya yang menjadi simbol anti kemapanan tapi penuh kecerdasan.Ditambah lagi dengan kejenuhan pasar musik yang saat itu sedang dipenuhi oleh para Penyanyi Pop dan grup band yang takut membawakan lagu sendiri. Maka SLANK dianggap sebagai sebuah dorongan untuk grup band lain karena keberaniannya membawakan lagu ciptaan sendiri yang menurut Boedi ibarat mutiara yang belum digosok. Setelah menjalin kontrak, mulailah SLANK melakukan rekaman di Jackson Studio, Studio 15, dll
SLANK pun menyatukan pendapat dengan Boedi Soesatio yang bertindak sebagai Produser dan penyatuan pendapat tersebut menghasilkan keputusan, “Kami Sepakat Untuk Tidak Sepakat.” Berkat kesepakatan tersebut, adu argumentasi pun menghiasi kerjasama SLANK dan Boedi Soesatio. Salah satu permintaan Boedi Soesatio adalah perubahan judul lagu yang dinilai agak jorok dan harus diganti. Maka salah satu lagu SLANK yang tadinya berjudul Kupu – Kupu Malamku diubah menjadi ‘Maafkan’. Karya – karya SLANK dianggap sebagai simbol pemberontakan anak muda dengan beragam lirik yang yang akrab di lingkungan sehari – hari, serta keyakinan bahwa SLANK akan menjadi sebuah gaya hidup.
Setelah melakukan proses rekaman dan perseturuan, lahirlah album pertama SLANK yang diberi judul ‘Suit – Suit…He.. He.. Gadis Sexy’ pada
bulan Desember 1990. Dengan desain cover yang menampilkan logo
melambangkan SLANK hasil buatan Boedi Soesatio, serta slogan yang
tercantum di dalam cover yang menerangkan bahwa SLANK adalah Anak muda
slengean, tapi yang penting punya sikap,,! (walau masih belajar) buatan
Boedi Soesatio. Salah satu lagu yang berjudul sama dengan album ini
yakni ‘Suit – Suit…He.. He.. Gadis Sexy’ merupakan lagu SLANK yang sudah
diciptakan sejak Well Willy masih menjadi vokalis SLANK. Gaya dan
tingkah slenge’an para Personil SLANK juga dapat didengar di album ini.
Yaitu pada akhir lagu ‘Aku Gila’ dimana terdengar bunyi yang bersumber
dari tendangan kaki Indra Q yang menendang bak sampah alumunium dan
suara ketawa Kaka dan Indra Q. Selain itu, di intro lagu ‘Memang’,
terdengar suara ketawa yang sebenarnya adalah suara Indra Q dan orang
yang membantu sebagai backing vocal untuk lagu ini adalah Andy
Liany. Untuk salah satu lagu yang bertemakan cinta di album ini yaitu
lagu ‘Kalah’, adalah kisah nyata sang vokalis, Kaka.
Lagu yang menjadi pilihan untuk diorbitkan dari album pertama SLANK ini adalah lagu Maafkan. Dengan konsep video klip sederhana yang menampilkan para Personil SLANK sedang nongkrong di suatu tempat dan diselingi penayangan video yang menampilkan para Personil SLANK sedang menonton TV yang menayangkan video ketika mereka menyanyikan lagu ‘Maafkan’ tersebut. Meluncurnya video klip lagu Maafkan di televisi inilah yang pada akhirnya berhasil menarik minat anak muda terlebih pecinta musik Rock pada saat itu untuk mengenal SLANK. Album ini pun laris di pasaran dan membuat SLANK berhasil meraih Penghargaan Album dengan penjualan terbaik tahun 1990 – 1991 dalam BASF Awards, kategori Musik Rock.
Setelah kesuksesan album pertama tadi, SLANK jadi sering tampil di berbagai acara. Mulai dari acara Kampus, Televisi, hingga panggung luar Kota. Berkat keterampilan dan penguasaan studio, maka banyaklah eksperimen – eksperimen tak terduga yang tercipta di SLANK formasi 13 ini. Namun dalam perjalanan SLANK yang bisa dibilang langkah baru SLANK ini, masih saja terjadi beraneka masalah yang melanda SLANK. Mulai dari keributan antara Indra dan Pay yang berebut mengisi permainan melodinya di lagu – lagu SLANK, (kalau mereka udah berantem,yang jadi penengahnya adalah Bimbim) Hingga kejadian yang kurang diketahui publik, yaitu hengkangnya Pay dari SLANK formasi 13 karena kesibukannya ngebecak atau membantu Musisi lain. Namun karena bujuk rayu para Personil SLANK yang lain, akhirnya Pay dapat mengubah niatannya tersebut. Hikmah dari kejadian tersebut adalah, terciptanya sebuah lagu SLANK yang sangat melegenda dan hingga saat ini telah dibuatkan 5 versi oleh SLANK, dan Versi disco yang diremix oleh DJ Asoen yang terdapat di album Slank Party Nonstop DJ Remix, yaitu lagu ‘Terlalu Manis’.
Selain itu, Bimbim juga hendak menuturkan mimpinya lewat sebuah lagu. Tidak mau kalah dengan Amerika yang punya American Dreams, Bimbim juga punya mimpi Indonesian Dreams. Bimbim
bertanya kepada Indra Q, “Ini lagu enaknya tentang apa ya liriknya?,”
Kemudian Indra Q menjawab, “PLANET X, planet punya kita sendiri,” Berkat
segala kekompakan mereka tersebut, terciptalah sebuah lagu yang menjadi
nama sebuah Komunitas Anak muda kreatif yang sering nongkrong di
Jl.Potlot 14, hingga menjadi Manajemen SLANK hingga saat ini, yaitu lagu
‘Pulau Biru’. Beragam lagu yang tercipta di tahun pertama kejayaan
SLANK tersebut kemudian dirangkum dalam sebuah album yang diberi judul ‘KAMPUNGAN’.
Album dengan desain cover yang sangat berbeda dari yang lain. Kalau
biasanya cover album berbahan kertas, kali ini SLANK membuat cover album
berbahan kain yang tentunya dapat disetrika. Album ini berisi 12 Lagu
yang di dalamnya juga terdapat sebuah lagu anak – anak yang dinyanyikan
SLANK dengan iringan Piano yang dimainkan Indra Q serta dengkuran
dari Si To’ yang merupakan Office Boy Jackson studio tempat SLANK
rekaman. Banyak yang mengira kalau suara dengkuran tersebut adalah suara
dengkuran Indra, tapi sebenarnya bukan. Hingga saat ini pun, To’ masih
belum mempercayai kalau itu adalah suara dengkurannya.
Dalam album yang desain cover penuh kecerahan yaitu pilihan warna merah hati sebagai warna dasarnya ini juga memuat beraneka lagu yang bisa dibilang berani. Dimana SLANK memasukkan beraneka lagu dengan lirik yang terkesan merupakan luapan emosi dari para Personil SLANK, dan di album ini juga terdapat sebuah lagu yang kena sensor sehingga judulnya menjadi ‘An +.=+.’~>’. Di lagu ini, Alm.Andy Liany juga turut membantu ngebacking vocalnya Kaka. Tak hanya lagu ‘An +.=+.’~>, salah satu lagu yang ikut disensor adalah lagu ‘Bali Bagus’ yang salah satu liriknya ditiban suara ‘tiiiiiiiit’. Dengan lagu andalan berjudul ‘Mawar Merah’ yang kemudian diedarkan dalam bentuk kaset dan compact dis (CD) pada Desember 1991, album ini pun berhasil meraih Penghargaan penjualan album terbaik 1991 – 1992 kategori Pop Rock dalam BASF Awards.
Selepas album kedua tersebut, SLANK semakin laris di dunia musik Indonesia. SLANK sering mendapat panggilan untuk tampil di berbagai Kota di Indonesia yang salah satunya adalah Bali. Di kota ini, SLANK mulai mengenal barang haram yang pada akhirnya menjadi sumber perpecahan SLANK formasi 13. Ketika tampil di Bali tentu saja para Personil SLANK tidak menyia – nyiakan kesempatan untuk menikmati indahnya alam Indonesia. Seusai konser, masing – masing dari mereka beranjak untuk menikmati suasana Pantai Bali yang tersohor hingga ke belahan dunia manapun. Ketika itu Kaka dan Bimbim sedang menikmati panasnya matahari dengan berjemur di bawahnya. Belum begitu lama mereka berjemur, tiba – tiba datang seseorang yang diketahui bernama ‘Ca’, yang merupakan salah satu Slankers asal Jawa Tengah yang sedang mencari penghasilan di tanah Bali. Selain itu, Kaka dan Ca juga sudah saling mengenal. Maka Kaka pun mengenalkan Ca pada Bimbim. Sayangnya, saat itu Ca tak hanya mengenalkan dirinya saja. Ca juga memperkenalkan salah satu ‘barang’ bernama Putaw yang ketika itu dibilang barang baru dan meminta Kaka dan Bimbim untuk mencobanya. Kaka dan Bimbim yang tidak mengenal tentang barang tersebut sempat menolak untuk tidak menggunakannya. Namun berkat bujuk rayu dan peragaan pemakaian barang tersebut yang dilakukan oleh Ca, pada akhirnya Kaka dan Bimbim pun tertarik karena merasa penasaran. Ketika itu Kaka dan Bimbim membuat kesepakatan yaitu Kaka menggunakan barang tersebut persis seperti yang diperagakan Ca, tapi Bimbim wajib menggunakannya juga. Selesai menggunakannya, Kaka langsung berlari ke toilet dan memuntahkan semua kunyahan makanan yang paginya dia makan. Bimbim yang melihat reaksi Kaka tersebut sempat enggan untuk ikut mencoba. Namun karena sudah sepakat dengan Sepupunya tersebut, Bimbim pun ikut menggunakan barang haram tersebut.
Untuk percobaan pertama Ca tidak memungut biaya sama sekali untuk barang yang mereka masukan ke tubuh lewat hidung tersebut. Tapi begitu Kaka dan Bimbim merasa penasaran dan seakan membutuhkan barang itu lagi, Ca pun memasang tarif untuk Putaw tersebut. Mau tidak mau Kaka dan Bimbim pun membayar untuk barang yang pada akhirnya menyebabkan mereka kecanduan itu. Sepulang ke Jakarta, barang haram itu pun menarik minat anak nongkrong di Potlot lainnya. Tak terkecuali para Personil SLANK yang lain. Tapi tidak semua anak Potlot menggunakan barang haram itu. Pay yang merupakan gitaris SLANK saat itu juga menjadi Personil SLANK terakhir yang ikut – ikutan karena merasa penasaran dengan apa yang dirasakan teman – temannya setelah menikmati Putaw. Dari sinilah mulai terlihat kekacauan di tubuh SLANK. Ketika sedang sakaw atau sedang membutuhkan Putaw, para Personil SLANK terlihat sangat berbeda dari biasanya. Meski begitu, mereka tetap berusaha untuk mempersembahkan karya – karya bagi para Slankers yang menantikan album mereka berikutnya. Bisa kita lihat sendiri, terjadi keterlambatan peluncuran album ke – 3 SLANK. Kalau sebelumnya SLANK meluncurkan album ke – 2 tepat setahun setelah album pertama, untuk album ke – 3 ini SLANK membutuhkan waktu 2 tahun untuk merampungkan album yang pada akhirnya diberi nama ‘PISS’ yang merupakan plesetan dari kata ‘Peace’ yang berarti Damai.
Keunikan yang terdapat di album yang cover depannya menampilkan sesosok tubuh Pria bertelanjang dada ini, SLANK terlihat semakin slenge’an. Ketika itu, model pria yang berpose telanjang dada dengan memakai kalung berlambang PISS yang merupakan ide kreatif dari Bimbim. Keunikan lain yang terdapat di album ini adalah cover dalamnya yang memuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) para Personil SLANK. Dalam album ini terdapat sebuah lagu yang mengisahkan tentang salah satu permainan yang gemar digemari anak – anak saat itu, yaitu ‘Main Monopoli’. Masih slenge’an? Tentu saja, bahkan bisa dibilang SLANK makin slenge’an. Dapat kita dengar sendiri di lagu berjudul ‘CEKAL’. Di awal lagu tersebut terdengar suara bising serutan gergaji yang berasal dari keisengan Indra Q pada saat merekam lagu tersebut. Indra Q saat itu menggergaji salah satu kursi yang terdapat di Jackson Studio hingga terbelah dua. SLANK juga masih mengajak beberapa Musisi dalam penggarapan album PISS yang kemudian menjadi jargon SLANK untuk meneriakkan perdamaian di setiap penampilanny tersebut. Lagu berjudul ‘Tepi Campuhan’ SLANK dibantu oleh Rere yang memainkan salah satu Perkusi, yaitu Jimbe. Rere merupakan drummer dari grup musik Grass Rock, dan saat ini tergabung dalam grup musik Black Out. Dengan mengandalkan lagu ‘Mau (Beli) Tidur) dan Kirim aku bunga, SLANK pun berhasil meraih penghargaan BASF Selling Album 1992-1993 kategori Rock Alternatif.
Selepas album tersebut, SLANK mengalami permasalahan dengan Boedi Soesatio yang merupakan Produser SLANK saat itu. Dampak dari perselisihan tersebut adalah keputusan SLANK untuk melakukan reformasi dengan berdiri sendiri. SLANK memilih jalan baru dalam bermusik, yakni menjadi indie label tepatnya pada tahun 1994. Selepas dari Boedi Soesatio, akhirnya SLANK menggaet salah seorang yang dekat dengan mereka dan juga merupakan mantan Personil SLANK, yaitu Denny BDN (Bang Denny) untuk mengurusi Manajemen yang mengurusi segala urusan SLANK yang diberi nama Pulau Biru Production. Seperti yang kita ketahui bersama, Pulau Biru merupakan salah satu judul lagu yang terdapat di album Kampungan, dan menjadi nama untuk Komunitas anak Potlot. Selain itu, SLANK juga mengusung bendera rekaman baru, yakni ‘Piss Record‘.
Dengan berdiri sendiri, SLANK terus berusaha untuk tidak mengecewakan
Slankers. Dengan bermodalkan uang sendiri, SLANK mempearsiapkan album
ke – 4nya dengan melakukan penyegaran yaitu melakukan prosses rekaman di
3 tempat berbeda, yakni di Pondok Nurul (Puncak, Jawa Barat), Cibubur,
dan bangunan bekas sekolah milik Bunda Iffet yang terletak di Jalan
Potlot. Bangunan bekas Sekolah tersebut direlakan oleh Bunda untuk
dibongkar dan dibangun ulang menjadi studiio untuk SLANK melakukan
rekaman. Bagi yang ingin mengetahui bagaimana proses pembuatan album
yang pada akhirnya diberi judul ‘Generasi Biroe‘ ini, bisa
melihat sendiri kronologi yang diilustrasikan oleh Dimas Jay yang
terdapat dalam cover album yang logo depannya dibuat oleh Bongky ini.
Dengan memperkenalkan lagu ‘Kamu Harus Pulang’, album ini pun medapat
Penghargaan Double Platinum album dalam BASF Awards, untuk kategori
penjualan album Rock terlaris tahun 1994 – 1995. Selain itu, salah satu
lagu berjudul ‘Terbunuh Sepi’ yang video klipnya disutradarai oleh Gusti
Hermansyah dari Djerit Sinema ini juga berhasil meraih
Penghargaan sebagai Video Klip Favorit dari VMI (Video Musik Indonesia)
1994/1995 dan Video Klip Terbaik Sepanjang Tahun 1995/1996.
Meski para Personil SLANK masih diselimuti barang haram narkoba, namun SLANK masih bisa menunjukkan profesionalismenya dengan kembali mengeluarkan album baru. Album ke – 5 SLANK ini diberi judul ‘Minoritas‘ dengan lagu ‘Bang Bang Tut’ sebagai lagu andalan. Video klip untuk lagu Nyonyo Esha yang menampilkan para Personil SLANK serasa berada di dunia khayalan ini, berhasil mendapatkan Penghargaan sebagai Video Klip Terbaik dari aVMI (Vide Musik Indonesia) Tahun 1995/1996. Di album ini juga terdapat sebuah lagu berjudul ‘Tut Wuri Handayani’ yang merupakan kisah anak sekolah. Selain itu, terdapat pula sebuah lagu yang di dalamnya hanya diisi oleh suara Bimbim seorang yaitu lagu ‘Bidadari Penyelamat’. Keunikan yang terdapat di album ini adalah lirik yang tertempel dicovernya yang ditulis terbalik. Jadi dibutuhkan sebuah cermin untuk membaca lirik lagu di album Minoritas ini.
Lama kelamaan, pengaruh barang haram yang menyelimuti para Personil SLANK semakin membuat mereka tidak terkendali. Aroma keretakan antar Personil SLANK mulai terlihat setelah dirilisnya album Minoritas tersebut. Masing – masing Personil kerap mengalami perselisihan dan menunjukkan sikap apatis atau tidak peduli. Selain itu, masing – masing personil SLANK juga memiliki kesibukan sendiri yang semakin membuat mereka kurang membagi waktu untuk SLANK. Kekompakan antar Personil SLANK semakin tidak bisa dipertahankan. Hingga pada akhirnya, Bimbim selaku leader memutuskan agar SLANK vakum untuk beberapa saat untuk membangun kembali keserasian antar Personil. Namun tanpa diduga, dalam masa vakum tersebut Bimbim melayangkan surat pemecatanya kepada 3 Personil SLANK yaitu Bongky, Indra Q, dan Pay. Formasi 13 yang begitu solid, dan sering dibilang formasi ajaib dan menciptakan beragam fenomena itu pada akhirnya harus bubar juga.
Kemudian bersama sepupunya Denny BDN (Bang Denny) sebagai Bass, Erwan pada Vokal, dan Kiki yang juga mantan gitaris CSC mengisi gitar, Bimbim berniat untuk membentuk grup musik baru dengan nama “Red Evil”. Lewat grup ini mereka mulai membawakan lagu sendiri, dan mereka kini bebas membawakan lagu apa saja. Meski persentasinya lebih banyak lagu barat, namun lagu – lagi dari Van Halen mendapat porsi paling banyak karena karakter vokal Erwan dikatakan mirip sama David Lee Roth Vokalis Van Halen. Karena kurang puas hanya dengan satu gitaris, lantas Bimbim mengajak Bongky Marcel yang merupakan gitaris “Rese Band” (Ketika itu Rese Band merupakan saingan dari Red Evil).
Mereka pertama kali bertemu di daerah menteng, lalu Bongky ikut kawannya latihan di tempat Bimbim. Lewat pertemuan itu, Bongky pun sepakat untuk jalan bareng Bimbim membentuk grup band baru. Pada awal terbentuknya kerjasama Bimbim dan Bongky ini, beberapa kali manggung mereka masih membawakan lagu milik Rolling Stones dan Van hallen. Tapi entah kenapa, penampilan mereka tidak pernah bisa persis dari band aslinya. Maka dari itu teman – teman mereka yang sering diajak untuk meramaikan penampilan mereka tersebut, menyebut mereka band Slenge’an. Sedangkan untuk meramaikan penampilan mereka, setiap manggung mereka kerap mengajak teman – teman di Sekolahnya yang tak lain adalah anak – anak Perguruan Cikini dengan bayaran yang sebotol minuman.
For Some Info : Saat pemilihan nama tersebut, Bongky kurang menyimak apa yang teman – teman satu band-nya bicarakan, karena sibuk memperhatikan gadis – gadis cantik di tempat tersebut.
Maka Formasi pertama SLANK adalah Erwan (Vokal), Bongky (Gitar), Kiki (Gitar), Bimbim (Drum) dan Denny BDN (Bass). Penampilan perdana mereka dengan menggunakan nama SLANK dilakukan di Universitas Nasional (UNAS) Jakarta dengan penuh semangat membawakan lagu – lagu ciptaan mereka sendiri. Namun sayang sekali penampilan perdana SLANK kala ituberlangsung kurang menyenangkan. SLANK kalah pamor dari grup musik Makara (Grup musik Adi Adrian KLA Project) yang pada saat itu bermain jauh lebih bagus dari SLANK. Meski penampilannya bisa dibilang lumayan kacau, namun SLANK tetap berbangga hati karena mereka datang dengan kawalan seorang Manajer bernama Erry yang tak lain adalah Kakak dari Erwan sang Vokalis.
SLANK terus berusaha untuk menunjukan bakat mereka hingga pada akhirnya menjajal untuk mengikuti festival band KMSS yang digelar di Istora Senayan, Jakarta. Grup musik yang menjadi saingan SLANK saat itu adalah grup musik asal Surabaya, Jawa Timur bernama Grass Rock dan salah seorang Penyanyi solo yakni Ita Purnamasari. Sejak awal karir, SLANK memang kerap menampilkan sesuatu yang berbeda. Keunikan yang dibawa SLANK ketika tampil di Festival Band KMSS adalah, hadirnya instrumen musik daerah yakni Gamelan Jawa yang dimainkan oleh Erwan. Tujuan dari keikutsertaan Gamelan Jawa dalam penampilan tersebut bukanlah sekedar antik – antikan semata. Melainkan karena SLANK memandang irama yang dihasilkan ensambel musik tradisional Gamelan adalah blues-nya Indonesia. Penampilan SLANK kala itu tentu saja membuat heboh dan terkesan nyeleneh dari peserta yang lain. Namun sayang sekali SLANK kembali harus menelan kekecewaan karena mereka dikalahkan oleh grup musik Grass Rock.
Layaknya seorang Remaja yang sedang mencari jati diri, pada awal berdiri SLANK juga beberapa kali mengalami perombakan formasi. Tahun 1984 Kiki sang Gitaris memutuskan untuk hengkang dari SLANK, dan secara otomatis SLANK Formasi 2 hanya berpersonil 4 orang saja. Untuk mengisi kekosongan di gitar yang ditinggalkan Kiki, pada awal tahun 1985 SLANK memutuskan untuk menggaet Kakak kandung dari Bimbim yaitu Adrian Sidharta (Adri). Kehadiran Adri justru membawa warna baru untuk musik SLANK dikarenakan Adri memainkan alat musik yang sebelumnya tidak terdapat di SLANK yaitu Keyboard dan mengukuhkan SLANK Formasi 3. Belum lama setelah masuknya Adri, sang Vokalis Erwan memutuskan untuk mengundurkan diri dari SLANK dikarenakan harus melanjutkan pendidikannya ke Negeri Paman Sam (Amerika). Masih di tahun yang sama, sepenginggal Erwan pada akhirnya membuat SLANK kembali memberikan sesuatu yang baru dengan menghadiran kaum Hawa yang bertindak sebagai vokalis yaitu Uti Suharyani dan Lala. Jadi SLANK Formasi 4 beranggotakan Bongky (Gitar), Bimbim (Drum), Denny BDN (Bass), Adri (Keyboard), dan Uti + Lala (Vokal).
Pergantian formasi masih terus terjadi di tubuh SLANK. Sampai pada tahun 1988 terbentuk SLANK Formasi 8 dimana Imanez dan Bongky yang saat itu harus melanjutkan kuliahnya di Negeri orang hengkang dari SLANK. Sehingga membuat Denny BDN kembali mengisi Bass, sementara posisi vokal diisi oleh Sammy, dan untuk mengisi instrumen gitar yang ditinggalkan Bongky, SLANK menggaet duo gitaris yang berasal dari band Navy Punk yaitu Parlin Burman atau Pay dan Jaya (Whizzkid).
Tidak lama setelah itu, Sammy, Pay, dan Jaya terpaksa harus meninggalkan SLANK dan membuat Bimbim yang tinggal seorang diri kembali menarik Imanez sebagai Bassis, Denny BDN sebagi Vokalis, dan Anto sebagai gitaris untuk SLANK Formasi 9. Masih di tahun yang sama Denny BDN yang harus menyelesaikan Sekolahnya di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila terpaksa mengundurkan diri dari SLANK kemudian disusul Anto yang juga ikutan hengkang. Bimbim dan Imanez yang merupakan Personil SLANK yang tersisa pada akhirnya kembali mengajak Adri untuk kembali memberikan alunan Keyboardnya bersama kehadiran Tole yang bermain Bass dan posisi gitar diisi oleh Imanez. Serta kehadiran seorang wanita cantik yang merupakan Kakak kandung dari Vokalis grup musik GIGI, yakni Nita Tilana. Kehadiran Nita Tilana di SLANK Formasi 10 membuat formasi ini dijuluki sebagai SLANK formasi paling genit.
Karena Indra Q sering latihan di Potlot dan Bimbim terkadang mengontrol studio dan melihat permainan Keyboard Indra Q yang mengagumkan, Bimbim pun tertarik menawarkan Indra Q untuk bergabung dengan SLANK. Tentunya dengan bantuan bujuk rayu Pay yang lebih akrab dengan Indra Q. Ketika itu Indra Q kurang tertarik karena aliran musik yang diusungnya adalah Jazz, sementara musik yang diusung SLANK lebih ke Rock. Namun berkat rayuan Bimbim dan Pay yang mengatakan kepada Indra, “Gak apa – apalah, kan asik kalau Rock digabung sama Chord Jazz,” Indra Qadarsih pun merasa tertantang. Terlebih usianya saat itu baru menginjak 18 tahun. Alhasil Indra Qadarsih mengiyakan permintaan Pay dan Bimbim tersebut. Maka terlahirlah SLANK Formasi 12 yang beranggotakan Bimbim, Imanez, Pay, Well Willy, dan Indra Qadarsih.
For Some Info : Di tahun 1989 Bimbim juga membentuk sebuah grup musik bernama Lemon Tea yang kerap tampil di pub bersama Oppie Andaresta. Tapi setelah mengajak Indra Q bergabung dengan memintanya untunk menghafalkan 20 lagu, LemonTea tiba – tiba bubar sebelum Indra Q merasakan naik panggung.
Tak lama setelah masuknya Indra Qadarsih yang berusaha untuk bisa membawakan Rock dengan menghafalkan beraneka repertoar lagu dari grup musik beraliran Rock dan pada akhirnya berhasil melepas chord melintir, Imanez dan Well Willy hengkang dari SLANK. Salah seorang pendiri SLANK yang sempat hengkang demi menuntut ilmu yakni Bongky Marce kembali ke SLANK. Kalau di Formasi awal Bongky bermain gitar untuk SLANK, kali ini Bongky terpaksa harus transformasi dari pemain gitar menjadi pemain Bass karena telah hadir Pay yang berada di posisi gitar. Hilangnya posisi vokal karena Well Willy hengkang sedikit membuat Bimbim dan SLANK kebingungan untuk mencari penggantinya. Alhasil, Bimbim mengajak salah seorang adik sepupunya bernama Akhadi Wira Satriaji atau yang akrab disapa Kaka untuk bergabung dengan SLANK. Saat itu sebenarnya Kaka juga tengah jalan dengan grup musik LOVINA yang salah satu personilnya adalah Dianto Yusuf Sidharta atau Massto yang merupakan adik kandung Bimbim. Sebenarnya, Kaka hanya dikontrak oleh SLANK selama 2 tahun saja. Tapi karena Personil SLANK yang lain menemukan kecocokan, kontrak Kaka selama 2 tahun pun dilupakan.
For Some Info : Kaka sebenarnya berkeinginan untuk menjadi Pemain sepak bola bukan pemusik. Namun karena dipaksa oleh Masto, akhirnya Kaka bergabung dengan LOVINA
Masuknya Kaka di SLANK menandakan bahwa tahun 1989 SLANK telah memasuki Formasi 13. Di awal terbentuknya formasi yang sering disebut Formasi Ajaib ini, Slank juga tidak jauh dari beraneka problema. Mulai dari proses transformasi Bongky, hingga perselisihan yang kerap terjadi antara Indra Q dan Pay. Awal bermain bass, Bongky merasa stress karena merasa seperti patung di atas panggung dan dirinya memerlukan waktu 5 hari di tambak ikan Sukabumi untuk memutuskan bermain bass. Pada akhirnya, Indra Q lah yang sparring Bongky latihan bermain bass selama berminggu – minggu yang dilakukan di dalam studio. Selama melakukan proses sparring yang berakhir dengan keberhasilan Bongky beralih senjata, SLANK juga terus menyodorkan demo lagu mereka ke pihak label namun tak kunjung diterima.
For Some Info: Kalau ingin mendengar musik SLANK sebelum album pertama, coba cari kaset band Rockin’69. Karena itu sebenarnya SLANK pra album pertama.
For Some Info : Pay yang ketika itu turut membantu penyanyi lain (Narik Becak) juga pernah kerjasama bareng Boedi Soesatio.Jadi Boedi Soesatio sudah tidak asing lagi untuk SLANK.
Boedi Soesatio menganggap kalau SLANK merupakan pembawa pembaruan di blantika musik rock Indonesia lewat beragam lirik apa adanya yang menjadi simbol anti kemapanan tapi penuh kecerdasan.Ditambah lagi dengan kejenuhan pasar musik yang saat itu sedang dipenuhi oleh para Penyanyi Pop dan grup band yang takut membawakan lagu sendiri. Maka SLANK dianggap sebagai sebuah dorongan untuk grup band lain karena keberaniannya membawakan lagu ciptaan sendiri yang menurut Boedi ibarat mutiara yang belum digosok. Setelah menjalin kontrak, mulailah SLANK melakukan rekaman di Jackson Studio, Studio 15, dll
SLANK pun menyatukan pendapat dengan Boedi Soesatio yang bertindak sebagai Produser dan penyatuan pendapat tersebut menghasilkan keputusan, “Kami Sepakat Untuk Tidak Sepakat.” Berkat kesepakatan tersebut, adu argumentasi pun menghiasi kerjasama SLANK dan Boedi Soesatio. Salah satu permintaan Boedi Soesatio adalah perubahan judul lagu yang dinilai agak jorok dan harus diganti. Maka salah satu lagu SLANK yang tadinya berjudul Kupu – Kupu Malamku diubah menjadi ‘Maafkan’. Karya – karya SLANK dianggap sebagai simbol pemberontakan anak muda dengan beragam lirik yang yang akrab di lingkungan sehari – hari, serta keyakinan bahwa SLANK akan menjadi sebuah gaya hidup.
Lagu yang menjadi pilihan untuk diorbitkan dari album pertama SLANK ini adalah lagu Maafkan. Dengan konsep video klip sederhana yang menampilkan para Personil SLANK sedang nongkrong di suatu tempat dan diselingi penayangan video yang menampilkan para Personil SLANK sedang menonton TV yang menayangkan video ketika mereka menyanyikan lagu ‘Maafkan’ tersebut. Meluncurnya video klip lagu Maafkan di televisi inilah yang pada akhirnya berhasil menarik minat anak muda terlebih pecinta musik Rock pada saat itu untuk mengenal SLANK. Album ini pun laris di pasaran dan membuat SLANK berhasil meraih Penghargaan Album dengan penjualan terbaik tahun 1990 – 1991 dalam BASF Awards, kategori Musik Rock.
Setelah kesuksesan album pertama tadi, SLANK jadi sering tampil di berbagai acara. Mulai dari acara Kampus, Televisi, hingga panggung luar Kota. Berkat keterampilan dan penguasaan studio, maka banyaklah eksperimen – eksperimen tak terduga yang tercipta di SLANK formasi 13 ini. Namun dalam perjalanan SLANK yang bisa dibilang langkah baru SLANK ini, masih saja terjadi beraneka masalah yang melanda SLANK. Mulai dari keributan antara Indra dan Pay yang berebut mengisi permainan melodinya di lagu – lagu SLANK, (kalau mereka udah berantem,yang jadi penengahnya adalah Bimbim) Hingga kejadian yang kurang diketahui publik, yaitu hengkangnya Pay dari SLANK formasi 13 karena kesibukannya ngebecak atau membantu Musisi lain. Namun karena bujuk rayu para Personil SLANK yang lain, akhirnya Pay dapat mengubah niatannya tersebut. Hikmah dari kejadian tersebut adalah, terciptanya sebuah lagu SLANK yang sangat melegenda dan hingga saat ini telah dibuatkan 5 versi oleh SLANK, dan Versi disco yang diremix oleh DJ Asoen yang terdapat di album Slank Party Nonstop DJ Remix, yaitu lagu ‘Terlalu Manis’.
Dalam album yang desain cover penuh kecerahan yaitu pilihan warna merah hati sebagai warna dasarnya ini juga memuat beraneka lagu yang bisa dibilang berani. Dimana SLANK memasukkan beraneka lagu dengan lirik yang terkesan merupakan luapan emosi dari para Personil SLANK, dan di album ini juga terdapat sebuah lagu yang kena sensor sehingga judulnya menjadi ‘An +.=+.’~>’. Di lagu ini, Alm.Andy Liany juga turut membantu ngebacking vocalnya Kaka. Tak hanya lagu ‘An +.=+.’~>, salah satu lagu yang ikut disensor adalah lagu ‘Bali Bagus’ yang salah satu liriknya ditiban suara ‘tiiiiiiiit’. Dengan lagu andalan berjudul ‘Mawar Merah’ yang kemudian diedarkan dalam bentuk kaset dan compact dis (CD) pada Desember 1991, album ini pun berhasil meraih Penghargaan penjualan album terbaik 1991 – 1992 kategori Pop Rock dalam BASF Awards.
Selepas album kedua tersebut, SLANK semakin laris di dunia musik Indonesia. SLANK sering mendapat panggilan untuk tampil di berbagai Kota di Indonesia yang salah satunya adalah Bali. Di kota ini, SLANK mulai mengenal barang haram yang pada akhirnya menjadi sumber perpecahan SLANK formasi 13. Ketika tampil di Bali tentu saja para Personil SLANK tidak menyia – nyiakan kesempatan untuk menikmati indahnya alam Indonesia. Seusai konser, masing – masing dari mereka beranjak untuk menikmati suasana Pantai Bali yang tersohor hingga ke belahan dunia manapun. Ketika itu Kaka dan Bimbim sedang menikmati panasnya matahari dengan berjemur di bawahnya. Belum begitu lama mereka berjemur, tiba – tiba datang seseorang yang diketahui bernama ‘Ca’, yang merupakan salah satu Slankers asal Jawa Tengah yang sedang mencari penghasilan di tanah Bali. Selain itu, Kaka dan Ca juga sudah saling mengenal. Maka Kaka pun mengenalkan Ca pada Bimbim. Sayangnya, saat itu Ca tak hanya mengenalkan dirinya saja. Ca juga memperkenalkan salah satu ‘barang’ bernama Putaw yang ketika itu dibilang barang baru dan meminta Kaka dan Bimbim untuk mencobanya. Kaka dan Bimbim yang tidak mengenal tentang barang tersebut sempat menolak untuk tidak menggunakannya. Namun berkat bujuk rayu dan peragaan pemakaian barang tersebut yang dilakukan oleh Ca, pada akhirnya Kaka dan Bimbim pun tertarik karena merasa penasaran. Ketika itu Kaka dan Bimbim membuat kesepakatan yaitu Kaka menggunakan barang tersebut persis seperti yang diperagakan Ca, tapi Bimbim wajib menggunakannya juga. Selesai menggunakannya, Kaka langsung berlari ke toilet dan memuntahkan semua kunyahan makanan yang paginya dia makan. Bimbim yang melihat reaksi Kaka tersebut sempat enggan untuk ikut mencoba. Namun karena sudah sepakat dengan Sepupunya tersebut, Bimbim pun ikut menggunakan barang haram tersebut.
Untuk percobaan pertama Ca tidak memungut biaya sama sekali untuk barang yang mereka masukan ke tubuh lewat hidung tersebut. Tapi begitu Kaka dan Bimbim merasa penasaran dan seakan membutuhkan barang itu lagi, Ca pun memasang tarif untuk Putaw tersebut. Mau tidak mau Kaka dan Bimbim pun membayar untuk barang yang pada akhirnya menyebabkan mereka kecanduan itu. Sepulang ke Jakarta, barang haram itu pun menarik minat anak nongkrong di Potlot lainnya. Tak terkecuali para Personil SLANK yang lain. Tapi tidak semua anak Potlot menggunakan barang haram itu. Pay yang merupakan gitaris SLANK saat itu juga menjadi Personil SLANK terakhir yang ikut – ikutan karena merasa penasaran dengan apa yang dirasakan teman – temannya setelah menikmati Putaw. Dari sinilah mulai terlihat kekacauan di tubuh SLANK. Ketika sedang sakaw atau sedang membutuhkan Putaw, para Personil SLANK terlihat sangat berbeda dari biasanya. Meski begitu, mereka tetap berusaha untuk mempersembahkan karya – karya bagi para Slankers yang menantikan album mereka berikutnya. Bisa kita lihat sendiri, terjadi keterlambatan peluncuran album ke – 3 SLANK. Kalau sebelumnya SLANK meluncurkan album ke – 2 tepat setahun setelah album pertama, untuk album ke – 3 ini SLANK membutuhkan waktu 2 tahun untuk merampungkan album yang pada akhirnya diberi nama ‘PISS’ yang merupakan plesetan dari kata ‘Peace’ yang berarti Damai.
Keunikan yang terdapat di album yang cover depannya menampilkan sesosok tubuh Pria bertelanjang dada ini, SLANK terlihat semakin slenge’an. Ketika itu, model pria yang berpose telanjang dada dengan memakai kalung berlambang PISS yang merupakan ide kreatif dari Bimbim. Keunikan lain yang terdapat di album ini adalah cover dalamnya yang memuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) para Personil SLANK. Dalam album ini terdapat sebuah lagu yang mengisahkan tentang salah satu permainan yang gemar digemari anak – anak saat itu, yaitu ‘Main Monopoli’. Masih slenge’an? Tentu saja, bahkan bisa dibilang SLANK makin slenge’an. Dapat kita dengar sendiri di lagu berjudul ‘CEKAL’. Di awal lagu tersebut terdengar suara bising serutan gergaji yang berasal dari keisengan Indra Q pada saat merekam lagu tersebut. Indra Q saat itu menggergaji salah satu kursi yang terdapat di Jackson Studio hingga terbelah dua. SLANK juga masih mengajak beberapa Musisi dalam penggarapan album PISS yang kemudian menjadi jargon SLANK untuk meneriakkan perdamaian di setiap penampilanny tersebut. Lagu berjudul ‘Tepi Campuhan’ SLANK dibantu oleh Rere yang memainkan salah satu Perkusi, yaitu Jimbe. Rere merupakan drummer dari grup musik Grass Rock, dan saat ini tergabung dalam grup musik Black Out. Dengan mengandalkan lagu ‘Mau (Beli) Tidur) dan Kirim aku bunga, SLANK pun berhasil meraih penghargaan BASF Selling Album 1992-1993 kategori Rock Alternatif.
Selepas album tersebut, SLANK mengalami permasalahan dengan Boedi Soesatio yang merupakan Produser SLANK saat itu. Dampak dari perselisihan tersebut adalah keputusan SLANK untuk melakukan reformasi dengan berdiri sendiri. SLANK memilih jalan baru dalam bermusik, yakni menjadi indie label tepatnya pada tahun 1994. Selepas dari Boedi Soesatio, akhirnya SLANK menggaet salah seorang yang dekat dengan mereka dan juga merupakan mantan Personil SLANK, yaitu Denny BDN (Bang Denny) untuk mengurusi Manajemen yang mengurusi segala urusan SLANK yang diberi nama Pulau Biru Production. Seperti yang kita ketahui bersama, Pulau Biru merupakan salah satu judul lagu yang terdapat di album Kampungan, dan menjadi nama untuk Komunitas anak Potlot. Selain itu, SLANK juga mengusung bendera rekaman baru, yakni ‘Piss Record‘.
Meski para Personil SLANK masih diselimuti barang haram narkoba, namun SLANK masih bisa menunjukkan profesionalismenya dengan kembali mengeluarkan album baru. Album ke – 5 SLANK ini diberi judul ‘Minoritas‘ dengan lagu ‘Bang Bang Tut’ sebagai lagu andalan. Video klip untuk lagu Nyonyo Esha yang menampilkan para Personil SLANK serasa berada di dunia khayalan ini, berhasil mendapatkan Penghargaan sebagai Video Klip Terbaik dari aVMI (Vide Musik Indonesia) Tahun 1995/1996. Di album ini juga terdapat sebuah lagu berjudul ‘Tut Wuri Handayani’ yang merupakan kisah anak sekolah. Selain itu, terdapat pula sebuah lagu yang di dalamnya hanya diisi oleh suara Bimbim seorang yaitu lagu ‘Bidadari Penyelamat’. Keunikan yang terdapat di album ini adalah lirik yang tertempel dicovernya yang ditulis terbalik. Jadi dibutuhkan sebuah cermin untuk membaca lirik lagu di album Minoritas ini.
Lama kelamaan, pengaruh barang haram yang menyelimuti para Personil SLANK semakin membuat mereka tidak terkendali. Aroma keretakan antar Personil SLANK mulai terlihat setelah dirilisnya album Minoritas tersebut. Masing – masing Personil kerap mengalami perselisihan dan menunjukkan sikap apatis atau tidak peduli. Selain itu, masing – masing personil SLANK juga memiliki kesibukan sendiri yang semakin membuat mereka kurang membagi waktu untuk SLANK. Kekompakan antar Personil SLANK semakin tidak bisa dipertahankan. Hingga pada akhirnya, Bimbim selaku leader memutuskan agar SLANK vakum untuk beberapa saat untuk membangun kembali keserasian antar Personil. Namun tanpa diduga, dalam masa vakum tersebut Bimbim melayangkan surat pemecatanya kepada 3 Personil SLANK yaitu Bongky, Indra Q, dan Pay. Formasi 13 yang begitu solid, dan sering dibilang formasi ajaib dan menciptakan beragam fenomena itu pada akhirnya harus bubar juga.
Tentang "SHE BAND"
SHE (Sound and Harmony Eclectic) adalah sebuah grup musik asal Indonesia yang dibentuk dan berdomisli di Bandung. Grup musik ini dibentuk pada tanggal 22 Februari tahun 2000. Pembentukan anggota band yang kesemua personelnya adalah kaum hawa, tujuh orang "Mojang Priangan", dimulai dari ide mantan manajer SHE,
Dino Naturandang. Mereka yang tadinya tidak saling kenal satu sama
lain, dikumpulkan oleh Dino, yang ingin membentuk band dengan berawakkan
perempuan semua, dalam sebuah pertemuan di studio musik di Bandung.
Grup band ini sendiri masing-masing personelnya mempunyai latar
belakang musik yang berbeda-beda, namun berkeinginan yang sama untuk
mengemas semua perbedaan tersebut dalam sebuah harmonisasi musik atau
suatu keselarasan alunan nada yang indah di blantika musik tanah air.
Kalimat sebelumnya juga merupakan makna terjemahan bebas dari
kepanjangan tiga huruf, SHE (Sound and Harmony Eclectic), yang mewakili nama grup band asal Bandung ini.
Album pertamanya berjudul "Tentang Aku, Kamu, dan Dia" yang diliris meramaikan blantika musik Indonesia pada bulan Januari tahun 2005. Album perdana mereka ini bertemakan cinta segitiga, yang dituangkan dalam single andalannya dengan judul yang sama, "Tentang Aku, Kamu, dan Dia". Dalam album rekaman SHE yang kedua, mereka juga mengusung lagu cinta dan perselingkuhan tetapi dalam lirik yang terkesan lebih jenaka. Dengan lagu utamanya adalah "Slow Down Baby", yang menggambarkan mengenai perilaku dari pria kebanyakan dewasa ini yang sukanya akan segala sesuatu yang berbau instan, serba cepat, padahal baru saja berkenalan. Hal ini terkandung di dalam penggalan lirik lagu tersebut, "Slow down baby, just let it flow (Sabar sayang, biarkan segala sesuatunya mengalir dengan normal apa adanya)". Lagu "Slow Down Baby" ini dimuat di dalam album kedua mereka yang berjudul "Tersenyum Lagi", diluncurkan ke pasaran bursa musik tanah air pada tanggal 4 Mei tahun 2007.
Di album keduanya ini selain terkesan jenaka, ada juga yang berlirik nakal, seperti "Selingkuh Sekali Saja" yang menggambarkan tentang seorang wanita yang meminta izin kepada kekasihnya untuk berselingkuh sekali saja demi memuaskan rasa penasarannya pada sosok pria lain yang telah menggoda hatinya. Sedangkan dalam lagu "Mana Tahan", mereka bertutur mengenai betapa sangat malunya seseorang yang sudah menjadi korban perselingkuhan dari pasangannya.
Pada bulan Agustus tahun 2000, Roxanna Rufolda, yang biasa disapa dengan Riry mulai bergabung dengan memainkan gitar akustik pada SHE.
Jesica Lindross, yang biasa dipanggil dengan Kika, terpaksa meninggalkan SHE setelah menikah dan kemudian mengikuti suaminya menetap di Finlandia. Posisi Kika lalu digantikan oleh Qotrunnada Fitriana, yang biasa disapa dengan Qoqo.
Qoqo merupakan personel yang paling bungsu, bukan hanya dari segi usianya yang termuda, namun ia juga merupakan anggota yang paling akhir bergabung, tahun 2005. Selain itu pula Qoqo merupakan personel yang mampu memberikan nuansa rock pada grup musik ini, sehingga album kedua SHE terasa lebih beraliran rock dibandingkan dengan album perdananya, hal ini dikarenakan Qoqo lebih garang bermain gitarnya apabila dibanding dengan Kika.
Arina Epiphania Simangunson yang adalah vokalis grup musik Mocca, merupakan mantan vokalis SHE yang pernah memperkuat pada tahun-tahun awal berdirinya grup band ini. Ia juga berpartisipasi dalam album kedua SHE dan memberikan sebuah lagu karyanya di album ini.
Selain itu, penggarapan album kedua mereka ini juga didukung oleh sejumlah musisi kondang, di antaranya Ari Aru, Baron, Indro Harjodikoro, Uchi Nurul, Ray Jeffrin dan Rio Febrian.
Pada tanggal 1 Mei 2012, Riry sang pemain gitaris akustik resmi mengundurkan diri dari SHE, [1] lalu disusul pada tanggal 3 Januari Achi juga mengundurkan diri. [2] Setahun kemudian tepatnya tanggal 6 Januari 2014, Melly Herlina juga ikut hengkang dari SHE. [3]
Album pertamanya berjudul "Tentang Aku, Kamu, dan Dia" yang diliris meramaikan blantika musik Indonesia pada bulan Januari tahun 2005. Album perdana mereka ini bertemakan cinta segitiga, yang dituangkan dalam single andalannya dengan judul yang sama, "Tentang Aku, Kamu, dan Dia". Dalam album rekaman SHE yang kedua, mereka juga mengusung lagu cinta dan perselingkuhan tetapi dalam lirik yang terkesan lebih jenaka. Dengan lagu utamanya adalah "Slow Down Baby", yang menggambarkan mengenai perilaku dari pria kebanyakan dewasa ini yang sukanya akan segala sesuatu yang berbau instan, serba cepat, padahal baru saja berkenalan. Hal ini terkandung di dalam penggalan lirik lagu tersebut, "Slow down baby, just let it flow (Sabar sayang, biarkan segala sesuatunya mengalir dengan normal apa adanya)". Lagu "Slow Down Baby" ini dimuat di dalam album kedua mereka yang berjudul "Tersenyum Lagi", diluncurkan ke pasaran bursa musik tanah air pada tanggal 4 Mei tahun 2007.
Di album keduanya ini selain terkesan jenaka, ada juga yang berlirik nakal, seperti "Selingkuh Sekali Saja" yang menggambarkan tentang seorang wanita yang meminta izin kepada kekasihnya untuk berselingkuh sekali saja demi memuaskan rasa penasarannya pada sosok pria lain yang telah menggoda hatinya. Sedangkan dalam lagu "Mana Tahan", mereka bertutur mengenai betapa sangat malunya seseorang yang sudah menjadi korban perselingkuhan dari pasangannya.
Pada bulan Agustus tahun 2000, Roxanna Rufolda, yang biasa disapa dengan Riry mulai bergabung dengan memainkan gitar akustik pada SHE.
Jesica Lindross, yang biasa dipanggil dengan Kika, terpaksa meninggalkan SHE setelah menikah dan kemudian mengikuti suaminya menetap di Finlandia. Posisi Kika lalu digantikan oleh Qotrunnada Fitriana, yang biasa disapa dengan Qoqo.
Qoqo merupakan personel yang paling bungsu, bukan hanya dari segi usianya yang termuda, namun ia juga merupakan anggota yang paling akhir bergabung, tahun 2005. Selain itu pula Qoqo merupakan personel yang mampu memberikan nuansa rock pada grup musik ini, sehingga album kedua SHE terasa lebih beraliran rock dibandingkan dengan album perdananya, hal ini dikarenakan Qoqo lebih garang bermain gitarnya apabila dibanding dengan Kika.
Arina Epiphania Simangunson yang adalah vokalis grup musik Mocca, merupakan mantan vokalis SHE yang pernah memperkuat pada tahun-tahun awal berdirinya grup band ini. Ia juga berpartisipasi dalam album kedua SHE dan memberikan sebuah lagu karyanya di album ini.
Selain itu, penggarapan album kedua mereka ini juga didukung oleh sejumlah musisi kondang, di antaranya Ari Aru, Baron, Indro Harjodikoro, Uchi Nurul, Ray Jeffrin dan Rio Febrian.
Pada tanggal 1 Mei 2012, Riry sang pemain gitaris akustik resmi mengundurkan diri dari SHE, [1] lalu disusul pada tanggal 3 Januari Achi juga mengundurkan diri. [2] Setahun kemudian tepatnya tanggal 6 Januari 2014, Melly Herlina juga ikut hengkang dari SHE. [3]
Daftar isi
Anggota
- Qotrunnada Fitriana, QoQo (electric guitar)
- Arnie Christanti, Arnie (bassist)
- Ester Yolanda, Yayo (keyboard)
- Adisty Sofie Anggia, Adis (drummer)
Diskografi
Album
- Tentang Aku, Kamu, dan Dia (2005)
- Tersenyum Lagi (2007)
- Tak Sekedar Kembali (2009)
- She Is The Best (2013)
Singel
- Takkan Ada Lagi Patah Hati
- Sholat
- Paman Datang
Iklan
- Alexander Slim (2008)
Tentang "SALJU BAND"
Salju Band adalah salah satu band nasional yang berasal dari
Belintang,tepatnya KOTA TERPADU MANDIRI GUMAWANG, Palembang, Sumatera
Selatan.dan ada anggota band salju band dari sekolah SMA Xaverius 1 Belitang
,yang menarik adalah tentang keragamab agama anggotanya Band ini
didirikan pada tanggal 1 Januari 2005 dengan nama No Uses Band. Pada
saat itu, posisi vokalis masih diisi oleh Wisnu. Pemilihan nama Salju
dimaksudkan agar lagu- lagu mereka akan menjadi salju yang dingin dan
lembut sehingga akan mampu mendinginkan telinga. Grup musik ini
beranggotakan 4 orang yaitu Herman (vokal), Rudy (gitar), Ady (bass),
dan Andy (drum). Genre musik ini adalah pop melayu.debut
di televisi adalah INBOX 2008(KASIH),salju band adalah band yang
dipromosikan oleh Zacky "The Zackys" ,yang pada saat itu konser di
belitang di lapangan KONI depan SMP N 1 BELITANG
Album pertamanya ialah Salju dirilis pada tahun 2008.
Album pertamanya ialah Salju dirilis pada tahun 2008.
Daftar lagu
- Ku Katakan Aku Cinta
- Kasih
- Tak Sadarkah
- Hina Dimatamu
- Tak Mampu Hidup Tanpamu
- Pergi Tinggalkan Diriku
- Cinta
- Selamat Tinggal
- Semuanya Harus Berakhir
- Cinta Sesaat
Tentang "MAHKOTA BAND"
Mahkota Band merupakan sebuah grup musik asal Indonesia tepatnya Cianjur yang dibentuk pada tahun 2009. Grup musik ini beranggotakan 5 orang yaitu Imeng (vokal), Rangga (bass), Ega Ganjar Raharja (gitar), Dino (drum) dan Verry (keyboard). Genre musik ini adalah pop.
Album pertamanya ialah Jangan Ganggu Dulu dirilis pada tahun 2009 oleh Warner Music Indonesia
Album pertamanya ialah Jangan Ganggu Dulu dirilis pada tahun 2009 oleh Warner Music Indonesia
Daftar lagu
- Jangan Ganggu Dulu
- Cinta Terlarang
- Cinta di Sekolah
- Dikhianati
- Dinda
- Manusia Terburuk
- Mati Berdiri
- Susah Cari Pacar
- Tak Memaksa
- Terakhir X
Tentang "RATU BAND"
Ratu adalah sebuah band duo Indonesia yang dibentuk pada tahun 1999. Grup ini beranggotakan Maia Ahmad sebagai pemusik dan Pinkan Mambo sebagai penyanyi, yang posisinya kemudian digantikan oleh Mulan Kwok. Ratu berhasil melejit di blantika musik Indonesia melalui album perdana mereka, Bersama
(2003). Setelah sempat mengalami keretakan pada tahun 2004, Ratu
kembali bangkit dan berhasil mencapai puncak kesuksesan. Lagu-lagu
mereka seperti "Teman Tapi Mesra" dan "Lelaki Buaya Darat" melesat
sebagai hit terpopuler dan menjadi istilah baru di tengah masyarakat.
Album studio kedua Ratu, No. Satu
(2006), berhasil mencetak rekor penjualan untuk grup wanita dengan
angka 200.000 keping pada hari pertama perilisannya. Namun, grup ini
kembali pecah dan akhirnya dibubarkan pada tahun 2007.
Ratu merupakan grup wanita tersukses dan terlaris di Indonesia dalam dekade 2000-an. Selain menghasilkan karya musik, mereka juga dikenal akan gaya busana dan penampilan yang atraktif, serta pemberitaan yang luas di media infotainment. Ratu merupakan pelopor tren busana harajuku di Indonesia pada masanya. Sepanjang perjalanan karier mereka, Ratu telah memenangkan beberapa penghargaan dan menjadi satu-satunya artis yang dua kali menyabet "Artist of the Year" dan "Group/Duo Artist of The Year" dari MTV Ampuh. Kesuksesan Ratu telah menginspirasi sejumlah artis untuk mengikuti jejak mereka. Ratu merupakan pelopor grup musik wanita berformat duo di Indonesia.
Maia Ahmad, yang saat itu merupakan istri musisi terkenal Ahmad Dhani, merupakan penyanyi latar grup band Dewa 19 sejak tahun 1993.[2]
Sejak kecil, ia sudah bermain piano dan membentuk band saat duduk di
bangku SMP dan SMU. Ia juga piawai dalam mengotak-atik musik dan pernah
menyabet gelar "The Best DJ '93" se-Jawa-Bali.[2] Maia kemudian berniat mengikuti jejak suaminya untuk terjun di industri musik. Ia mengatakan: "Aku nggak mengekor kesuksesan Krisdayanti dan Anang
yang suami istri sama-sama bikin album. Kebetulan aku baru mulai
sekarang. Dhani memang baru memberi aku waktu saat ini, dimana anak-anak
sudah besar dan aku bisa merintis karier di musik."[2]
Dengan bimbingan Dhani, pada tahun 1999, Maia membentuk band wanita
berformat duo, yaitu penyanyi dan pemusik, yang diberi nama Ratu. Konsep
band ini dibuat serupa dengan duo terkenal dunia seperti Roxette dan Savage Garden.[3] Maia memposisikan dirinya sebagai kibordis dalam duo tersebut dan mulai mencari rekan yang akan menjadi vokalis.
Pinkan Mambo, yang saat itu merupakan penyanyi kafe, berniat untuk mengembangkan kariernya sebagai penyanyi profesional.[4] Pada pertengahan tahun 1999, ia berhasil menemui Dhani yang saat itu berada di Regal's Café di Pondok Indah Mall.[4] Tanpa basa-basi, Pinkan saat itu langsung memperkenalkan dirinya pada Dhani, "Halo Mas, namaku Pinkan. Suaraku bagus. Aku mau dong dibuatin album kaya Reza".[4] Dhani yang saat itu tersenyum bertanya, "Sebagus apa suaramu?", dan Pinkan dengan percaya diri menjawab, "Bagus banget, malah lebih bagus dari Reza... malah sebagus Mariah Carey."[4] Ia kemudian berhasil meminta nomor telepon Dhani yang ia manfaatkan untuk menelponnya tanpa kenal waktu. Pada hari kelima setelah pertemuan mereka, Maia mengangkat teleponnya dan mereka berbincang-bincang hingga Pinkan ditawarkan untuk mengisi posisi vokalis Ratu.[4] Meskipun awalnya Pinkan berniat menjadi penyanyi solo, ia menerima tawaran dari Maia dan keesokan harinya mengikuti audisi di rumah Maia. Saat proses audisi, Pinkan langsung diterima oleh Maia sebagai personel Ratu, meskipun saat itu ia belum selesai bernyanyi.[4] Sebelum masuk dapur rekaman, Pinkan direkrut menjadi vokalis latar Dewa 19.[3]
Setelah persiapan selama tiga tahun, Ratu akhirnya meluncurkan album perdana mereka yang berjudul Bersama pada Januari 2003 di bawah label Sony Music Indonesia.[3]
Album ini memuat sepuluh lagu, tujuh ciptaan Maia dan tiga ciptaan
Dhani. Selain menciptakan lagu, Maia juga terlibat sebagai pengaransir
lagu dan vokalis latar. Beberapa musisi handal juga dilibatkan, di
antaranya Bintang (bas), Denny Chasmala, Andra Ramadhan
dan Taras (gitar), Agil Cinere (drum), Donni (suling), Sa'unine
(string) dan Henry Lamiri (biola). Musik di album ini disusun Maia ke
arah jalur R&B dengan sentuhan piano yang memberi "unsur feminin."[2][3]
Album ini menelurkan beberapa singel, yaitu "Aku Baik-Baik Saja",
"Salahkah Aku Terlalu Mencintaimu" dan "Jangan Bilang Siapa Siapa".[5] Album perdana mereka mendapat sambutan hangat dan terjual hingga 250.000 keping.[6] Ratu juga memberikan warna baru di blantika musik Indonesia yang saat itu didominasi oleh band-band pria.[3] Mereka pun berhasil menyabet penghargaan dalam Clear Top Ten Awards 2003 sebagai "Pendatang Baru Terbaik."[7] Ratu juga dinobatkan sebagai "Artist of the Year" dan "Group/Duo Artist of The Year" oleh MTV Ampuh.[8]
Setelah sukses dengan album pertama mereka, Maia dan Pinkan mulai menggarap album kedua Ratu yang direncanakan selesai pada tahun 2004.[9] Namun, pada tanggal 14 Oktober 2004, Pinkan resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari grup Ratu setelah ramai pemberitaan di media soal kehamilannya di luar nikah.[10][11] Terdapat berbagai kabar yang beredar seputar keluarnya Pinkan, termasuk dominasi Maia di Ratu dan ketidakcocokan di antara keduanya.[12][13] Meskipun hanya tinggal sendirian, Maia menegaskan bahwa Ratu tidak akan dibubarkan dan ia segera mengadakan audisi untuk mencari pengganti Pinkan.[14][15] Untuk sementara, beberapa penyanyi diajak berkolaborasi saat Ratu tampil di panggung. Tia, juara ajang Akademi Fantasi Indosiar (AFI), sempat menjadi kandidat kuat vokalis baru Ratu, namun tidak bisa direkrut Maia karena ia masih terikat kontrak manajemen AFI.[16]
Di tengah proses pencarian vokalis baru, Maia bertemu dengan Mulan Kwok yang sedang tampil di Barbados Cafe di Bilangan Kemang, Jakarta pada Desember 2004.[17]
Mengenai pertemuan mereka, Maia berkata: "Ketika bertemu Mulan saya
seperti bertemu pacar baru. Begitu melihat langsung suka. Langsung jatuh
cinta."[18]
Mulan merupakan penyanyi kafe asal Bandung dan tergabung dalam Dimensi
Band. Ia kemudian dipanggil untuk mengikuti audisi dan akhirnya terpilih
dari beberapa kandidat vokalis Ratu. Mulan resmi diperkenalkan sebagai
vokalis baru Ratu dalam konferensi pers pada tanggal 7 April 2005.[18] Bersama Mulan, konsep Ratu yang awalnya "elegant" diubah menjadi "centil dan seksi."[19] Jalur musikpun ikut diubah dari awalnya kental dengan unsur R&B dan sentuhan piano menjadi lebih rock dengan dominasi gitar.[16]
Pada tanggal 30 Agustus 2005, Ratu meluncurkan sebuah album kompilasi berjudul Ratu & Friends. Dalam album ini hanya terdapat dua lagu baru Ratu, yaitu "Teman Tapi Mesra" dan lagu daur ulang dari Vina Panduwinata, "Di Dadaku Ada Kamu".[20] Album ini merupakan cara "menyapa penggemar" melalui formasi baru Ratu.[21] "Teman Tapi Mesra" seketika menjadi hit besar, tidak hanya di Indonesia, tetapi hingga Malaysia dan Singapura. Lagu tersebut diminati kalangan dewasa hingga anak-anak dan Teman Tapi Mesra (TTM) kemudian menjadi istilah yang populer untuk hubungan cinta tanpa status (walaupun istilah tersebut sudah dikenal sebelum lagu itu diliris).[22][23] "Teman Tapi Mesra" berhasil menjadi nada sambung nomor satu di Malaysia dalam waktu yang cukup lama.[24] Di Indonesia, penjualan nada sambungnya saat itu mencapai lebih dari satu juta kopi.[24] Album Ratu & Friends juga berhasil terjual hingga 400.000 keping dan membuahkan penghargaan double platinum bagi duo tersebut.[5] Ratu kemudian menggelar tur konser di 40 kota di Indonesia bersama band Radja bertajuk Rock in Love, dimulai dengan konser di Jakarta Convention Center pada 20 Februari 2006.[25][26]
Pada tanggal 22 Mei 2006, Ratu akhirnya merilis album studio kedua mereka yang diberi judul No. Satu.[5] Seperti album Ratu terdahulu, sebagian besar lagu diciptakan oleh Maia.[22]
Dhani juga menyumbangkan tiga buah lagu, sementara Mulan juga terlibat
dalam penulisan lagu "Seribu Cinta". Penggarapan album ini juga dibantu
beberapa musisi lain seperti Yoyo (personel Padi), Denny Chasmala, Tepi Item, dan Bintang.[5][27] Pengamat musik memuji kemampuan Ratu di album ini dalam melahirkan idiom-idiom baru di tengah masyarakat.[22]
Dua singel hit dilahirkan dari album ini, yaitu "Lelaki Buaya Darat"
dan "Dear Diary". Album ini pun kembali mendulang sukses dengan mencetak
rekor penjualan 200.000 keping hanya pada hari pertama perilisannya.[5]
Namun, singel "Lelaki Buaya Darat" dicekal di Malaysia karena dinilai
berkonotasi negatif. Ratu sempat berniat mengganti judul lagu tersebut
menjadi "Lelaki Kayu Tige", namun kemudian dibatalkan. Meskipun
demikian, lagu tersebut akhirnya tetap diputar oleh stasiun radio
Malaysia.[28]
Sepanjang periode 2005 hingga 2006, Ratu berhasil menjadi salah satu grup yang mendominasi panggung hiburan Indonesia. Mereka berhasil menjadi grup wanita terlaris dalam dekade tersebut dan salah satu penyetak tren busana di Indonesia.[29] Gaya berbusana harajuku yang diusung Ratu menjadi tren di kalangan anak muda saat itu.[30] Mereka turut dipercaya untuk menjadi ikon beberapa produk besar.[5] Selain di dunia musik, personel Ratu juga merambah bagian lain industri hiburan.[31] Maia kemudian terjun sebagai pemain di Extravaganza, sebuah program komedi Trans TV. Mulan juga merambah ke dunia seni peran dengan membintangi beberapa film televisi.[32] Kesuksesan mereka juga diikuti dengan pemberitaan yang luas di media infotainmen, terutama terkait kedekatan Ahmad Dhani dengan Mulan.[33] Menanggapi popularitas Ratu yang semakin melejit akibat infotainmen, Maia berkomentar, "Ratu patut berterima kasih kepada wartawan yang telah mengangkat Ratu dengan gosip."[34]
Ratu juga berhasil tampil sebagai nominator berbagai ajang penghargaan. Pada pagelaran Anugerah Musik Indonesia ke-10, Ratu meraih tiga nominasi dan memenangi penghargaan "Karya Produksi Terbaik" untuk lagu "Teman Tapi Mesra".[35][36] Maia dan Mulan juga menyabet penghargaan "Penyanyi Paling Ngetop" dari SCTV Awards, mengalahkan nama-nama besar seperti Agnes Monica, Ari Lasso, Iwan Fals, dan Krisdayanti.[37][38] Pada ajang Penghargaan MTV Indonesia, mereka turut dinominasikan untuk dua kategori. Ratu berhasil menyabet "Artist of the Year" dan "Group/Duo Artist of The Year" dari MTV Ampuh, yang menjadikan mereka satu-satunya artis yang memenangi kedua penghargaan tersebut sebanyak dua kali hingga saat ini.[8] Majalah Rolling Stone Indonesia memberikan penghargaan kepada Maia dan Mulan sebagai "RollingStone Editor's Choice 2006 for Category The Drama Queen."[5]
Kesuksesan Ratu kembali menuai perpecahan, diawali dengan ancaman
dari Ahmad Dhani yang akan membubarkan Ratu jika Maia tak mengurangi
jadwal kegiatannya bersama grup tersebut. Dhani merasa Maia terlalu
sibuk dan menelantarkan anak-anak mereka.[39]
Dhani kemudian mencabut niatnya membubarkan grup tersebut, "Ratu tetap
jalan dan tidak bubar dengan syarat manajemen Ratu 100% di bawah
pengawasan saya dan Ratu hanya boleh show dalam seminggu satu kali,
sisanya untuk keluarga."[40]
Ia lalu juga memecat manajer Ratu, Vita Ramona. Namun, Vita berbalik
mengajukan somasi kepada Dhani untuk meminta maaf dan memberikan
klarifikasi terhadap pencemaran nama baiknya.[41]
Permasalahan mencapai puncaknya saat Mulan mengangkat permasalahan
honor dan transparansi di tubuh manajemen Ratu. Ia akhirnya menyatakan
resmi menyatakan keluar pada tanggal 30 Januari 2007, setelah batas
waktu sepuluh hari setelah surat terbuka yang dilayangkannya kepada
manajemen Ratu tidak mendapat jawaban.[42] Setelah itu, Mulan bersama pengacaranya, Hotman Paris Hutapea, juga melakukan upaya hukum.[43] Perseteruan tersebut akhirnya berakhir damai dengan pengembalian uang oleh Maia senilai kontrak yang dipermasalahkan.[44]
Sepeninggal Mulan, Ratu masih sempat tampil di atas panggung dengan Ahmadseorang. Ratu mengikuti rangkaian tur A Mild Live Soundrenaline dengan mengajak Shanty, Bunga Citra Lestari, serta Ghea—penyanyi jebolan Indonesian Idol.[45] Perselisihan rumah tangga Dhani dan Maia akhirnya berakibat pada pembubaran Ratu. Pada akhir 2007, nama grup ini menjadi sengketa antara Dhani dan Maia, dua penggagas awal konsep Ratu.[46] Dhani mengklaim nama "Ratu" adalah miliknya dan telah lebih dahulu mendaftarkan nama tersebut di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Maia yang sedang dalam proses pencarian rekan barunya dilarang oleh Dhani untuk menggunakan nama itu lagi.[46]
Pada awal tahun 2008, Maia Estianty memperkenalkan duo Maia bersama rekan barunya bernama Mey Chan.[47]
Berbeda dengan Ratu yang berkonsep band, duo Maia lebih condong sebagai
grup vokal dan Maia mulai menjadi penyanyi tetap. Bahkan pada lagu
"Serpihan Sesal" di album Sang Juara (2009), Maia mengambil bagian vokal secara keseluruhan.[48] Sementara itu, Mulan Kwok bergabung dengan Republik Cinta Management (RCM) yang digawangi Ahmad Dhani. Mulan merilis album solo pada tahun 2008 dan mengganti nama panggungnya menjadi Mulan Jameela.[49] Vokalis pertama Ratu, Pinkan Mambo, telah lebih dahulu merilis album solo perdananya dengan tajuk Aku Tahu Rasanya pada tahun 2006.[50]
Pada tahun 2009, lagu "Teman Tapi Mesra" dibeli oleh LadyLike, sebuah
band wanita asal Swedia dan dirilis dalam bahasa Inggris dengan judul
"Dreaming of the Time" untuk pasaran Eropa.[51]
Kehadiran Ratu di blantika musik Indonesia memunculkan berbagai grup dengan format duo yang seolah "mengekor" kesuksesan mereka.[52][53] Tak lama setelah perpecahan Maia dan Mulan, duo T2 yang beranggotakan jebolan AFI, Tika dan Tiwi, berhasil mendapat tempat di blantika musik Indonesia dengan album mereka yang bertajuk OK!! (2007). Ketika T2 mulai disebut media sebagai pengganti Ratu, Tika mengatakan, "Posisi Ratu yang telah mapan di dunia musik tanah air, tidak akan ada yang menggantikan, karena sudah akrab dengan pencinta musik yang ada di tanah air. Ratu dianggap sudah melegenda."[54] Selain T2, pada tahun yang sama juga muncul duo Orchid dengan album MonoColor.[52] Setahun berikutnya juga muncul The Sisters, duo bersaudara Shireen Sungkar dan Zaskia Sungkar.[55] Pada penghujung dekade 2000-an, Ahmad Dhani yang merupakan salah satu penggagas konsep Ratu juga membesarkan duo MahaDewi dan The Virgin di bawah naungan manajemennya.[56] Pada tahun 2011, di tengah maraknya boyband dan girlband, Maia kembali mengenang kejayaan Ratu lima tahun sebelumnya, "Dulu kenapa Ratu jadi fenomena karena the one and only, makanya fenomenal, dulu kebetulan Ratu diingat, ada untungnya menjadi pionir."[57]
Ratu merupakan grup wanita tersukses dan terlaris di Indonesia dalam dekade 2000-an. Selain menghasilkan karya musik, mereka juga dikenal akan gaya busana dan penampilan yang atraktif, serta pemberitaan yang luas di media infotainment. Ratu merupakan pelopor tren busana harajuku di Indonesia pada masanya. Sepanjang perjalanan karier mereka, Ratu telah memenangkan beberapa penghargaan dan menjadi satu-satunya artis yang dua kali menyabet "Artist of the Year" dan "Group/Duo Artist of The Year" dari MTV Ampuh. Kesuksesan Ratu telah menginspirasi sejumlah artis untuk mengikuti jejak mereka. Ratu merupakan pelopor grup musik wanita berformat duo di Indonesia.
1999–2004: Awal pembentukan dan rekaman pertama
Pinkan Mambo, yang saat itu merupakan penyanyi kafe, berniat untuk mengembangkan kariernya sebagai penyanyi profesional.[4] Pada pertengahan tahun 1999, ia berhasil menemui Dhani yang saat itu berada di Regal's Café di Pondok Indah Mall.[4] Tanpa basa-basi, Pinkan saat itu langsung memperkenalkan dirinya pada Dhani, "Halo Mas, namaku Pinkan. Suaraku bagus. Aku mau dong dibuatin album kaya Reza".[4] Dhani yang saat itu tersenyum bertanya, "Sebagus apa suaramu?", dan Pinkan dengan percaya diri menjawab, "Bagus banget, malah lebih bagus dari Reza... malah sebagus Mariah Carey."[4] Ia kemudian berhasil meminta nomor telepon Dhani yang ia manfaatkan untuk menelponnya tanpa kenal waktu. Pada hari kelima setelah pertemuan mereka, Maia mengangkat teleponnya dan mereka berbincang-bincang hingga Pinkan ditawarkan untuk mengisi posisi vokalis Ratu.[4] Meskipun awalnya Pinkan berniat menjadi penyanyi solo, ia menerima tawaran dari Maia dan keesokan harinya mengikuti audisi di rumah Maia. Saat proses audisi, Pinkan langsung diterima oleh Maia sebagai personel Ratu, meskipun saat itu ia belum selesai bernyanyi.[4] Sebelum masuk dapur rekaman, Pinkan direkrut menjadi vokalis latar Dewa 19.[3]
Setelah sukses dengan album pertama mereka, Maia dan Pinkan mulai menggarap album kedua Ratu yang direncanakan selesai pada tahun 2004.[9] Namun, pada tanggal 14 Oktober 2004, Pinkan resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari grup Ratu setelah ramai pemberitaan di media soal kehamilannya di luar nikah.[10][11] Terdapat berbagai kabar yang beredar seputar keluarnya Pinkan, termasuk dominasi Maia di Ratu dan ketidakcocokan di antara keduanya.[12][13] Meskipun hanya tinggal sendirian, Maia menegaskan bahwa Ratu tidak akan dibubarkan dan ia segera mengadakan audisi untuk mencari pengganti Pinkan.[14][15] Untuk sementara, beberapa penyanyi diajak berkolaborasi saat Ratu tampil di panggung. Tia, juara ajang Akademi Fantasi Indosiar (AFI), sempat menjadi kandidat kuat vokalis baru Ratu, namun tidak bisa direkrut Maia karena ia masih terikat kontrak manajemen AFI.[16]
2005–2006: Pergantian personel dan puncak kesuksesan
|
|
||||
Kesulitan mendengarkan berkas ini? Lihat bantuan. |
Pada tanggal 30 Agustus 2005, Ratu meluncurkan sebuah album kompilasi berjudul Ratu & Friends. Dalam album ini hanya terdapat dua lagu baru Ratu, yaitu "Teman Tapi Mesra" dan lagu daur ulang dari Vina Panduwinata, "Di Dadaku Ada Kamu".[20] Album ini merupakan cara "menyapa penggemar" melalui formasi baru Ratu.[21] "Teman Tapi Mesra" seketika menjadi hit besar, tidak hanya di Indonesia, tetapi hingga Malaysia dan Singapura. Lagu tersebut diminati kalangan dewasa hingga anak-anak dan Teman Tapi Mesra (TTM) kemudian menjadi istilah yang populer untuk hubungan cinta tanpa status (walaupun istilah tersebut sudah dikenal sebelum lagu itu diliris).[22][23] "Teman Tapi Mesra" berhasil menjadi nada sambung nomor satu di Malaysia dalam waktu yang cukup lama.[24] Di Indonesia, penjualan nada sambungnya saat itu mencapai lebih dari satu juta kopi.[24] Album Ratu & Friends juga berhasil terjual hingga 400.000 keping dan membuahkan penghargaan double platinum bagi duo tersebut.[5] Ratu kemudian menggelar tur konser di 40 kota di Indonesia bersama band Radja bertajuk Rock in Love, dimulai dengan konser di Jakarta Convention Center pada 20 Februari 2006.[25][26]
Sepanjang periode 2005 hingga 2006, Ratu berhasil menjadi salah satu grup yang mendominasi panggung hiburan Indonesia. Mereka berhasil menjadi grup wanita terlaris dalam dekade tersebut dan salah satu penyetak tren busana di Indonesia.[29] Gaya berbusana harajuku yang diusung Ratu menjadi tren di kalangan anak muda saat itu.[30] Mereka turut dipercaya untuk menjadi ikon beberapa produk besar.[5] Selain di dunia musik, personel Ratu juga merambah bagian lain industri hiburan.[31] Maia kemudian terjun sebagai pemain di Extravaganza, sebuah program komedi Trans TV. Mulan juga merambah ke dunia seni peran dengan membintangi beberapa film televisi.[32] Kesuksesan mereka juga diikuti dengan pemberitaan yang luas di media infotainmen, terutama terkait kedekatan Ahmad Dhani dengan Mulan.[33] Menanggapi popularitas Ratu yang semakin melejit akibat infotainmen, Maia berkomentar, "Ratu patut berterima kasih kepada wartawan yang telah mengangkat Ratu dengan gosip."[34]
Ratu juga berhasil tampil sebagai nominator berbagai ajang penghargaan. Pada pagelaran Anugerah Musik Indonesia ke-10, Ratu meraih tiga nominasi dan memenangi penghargaan "Karya Produksi Terbaik" untuk lagu "Teman Tapi Mesra".[35][36] Maia dan Mulan juga menyabet penghargaan "Penyanyi Paling Ngetop" dari SCTV Awards, mengalahkan nama-nama besar seperti Agnes Monica, Ari Lasso, Iwan Fals, dan Krisdayanti.[37][38] Pada ajang Penghargaan MTV Indonesia, mereka turut dinominasikan untuk dua kategori. Ratu berhasil menyabet "Artist of the Year" dan "Group/Duo Artist of The Year" dari MTV Ampuh, yang menjadikan mereka satu-satunya artis yang memenangi kedua penghargaan tersebut sebanyak dua kali hingga saat ini.[8] Majalah Rolling Stone Indonesia memberikan penghargaan kepada Maia dan Mulan sebagai "RollingStone Editor's Choice 2006 for Category The Drama Queen."[5]
2007: Pembubaran
Sepeninggal Mulan, Ratu masih sempat tampil di atas panggung dengan Ahmadseorang. Ratu mengikuti rangkaian tur A Mild Live Soundrenaline dengan mengajak Shanty, Bunga Citra Lestari, serta Ghea—penyanyi jebolan Indonesian Idol.[45] Perselisihan rumah tangga Dhani dan Maia akhirnya berakibat pada pembubaran Ratu. Pada akhir 2007, nama grup ini menjadi sengketa antara Dhani dan Maia, dua penggagas awal konsep Ratu.[46] Dhani mengklaim nama "Ratu" adalah miliknya dan telah lebih dahulu mendaftarkan nama tersebut di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Maia yang sedang dalam proses pencarian rekan barunya dilarang oleh Dhani untuk menggunakan nama itu lagi.[46]
Pascapembubaran
Lihat pula: Maia (grup musik)
Kehadiran Ratu di blantika musik Indonesia memunculkan berbagai grup dengan format duo yang seolah "mengekor" kesuksesan mereka.[52][53] Tak lama setelah perpecahan Maia dan Mulan, duo T2 yang beranggotakan jebolan AFI, Tika dan Tiwi, berhasil mendapat tempat di blantika musik Indonesia dengan album mereka yang bertajuk OK!! (2007). Ketika T2 mulai disebut media sebagai pengganti Ratu, Tika mengatakan, "Posisi Ratu yang telah mapan di dunia musik tanah air, tidak akan ada yang menggantikan, karena sudah akrab dengan pencinta musik yang ada di tanah air. Ratu dianggap sudah melegenda."[54] Selain T2, pada tahun yang sama juga muncul duo Orchid dengan album MonoColor.[52] Setahun berikutnya juga muncul The Sisters, duo bersaudara Shireen Sungkar dan Zaskia Sungkar.[55] Pada penghujung dekade 2000-an, Ahmad Dhani yang merupakan salah satu penggagas konsep Ratu juga membesarkan duo MahaDewi dan The Virgin di bawah naungan manajemennya.[56] Pada tahun 2011, di tengah maraknya boyband dan girlband, Maia kembali mengenang kejayaan Ratu lima tahun sebelumnya, "Dulu kenapa Ratu jadi fenomena karena the one and only, makanya fenomenal, dulu kebetulan Ratu diingat, ada untungnya menjadi pionir."[57]
Diskografi
- Bersama (2003)
- Ratu & Friends (2005)
- No. Satu (2006)
Tur konser
- Rock in Love (2006)
- A Mild Live Soundrenaline (2007)
Langganan:
Postingan (Atom)