Ratu merupakan grup wanita tersukses dan terlaris di Indonesia dalam dekade 2000-an. Selain menghasilkan karya musik, mereka juga dikenal akan gaya busana dan penampilan yang atraktif, serta pemberitaan yang luas di media infotainment. Ratu merupakan pelopor tren busana harajuku di Indonesia pada masanya. Sepanjang perjalanan karier mereka, Ratu telah memenangkan beberapa penghargaan dan menjadi satu-satunya artis yang dua kali menyabet "Artist of the Year" dan "Group/Duo Artist of The Year" dari MTV Ampuh. Kesuksesan Ratu telah menginspirasi sejumlah artis untuk mengikuti jejak mereka. Ratu merupakan pelopor grup musik wanita berformat duo di Indonesia.
1999–2004: Awal pembentukan dan rekaman pertama
Pinkan Mambo, yang saat itu merupakan penyanyi kafe, berniat untuk mengembangkan kariernya sebagai penyanyi profesional.[4] Pada pertengahan tahun 1999, ia berhasil menemui Dhani yang saat itu berada di Regal's Café di Pondok Indah Mall.[4] Tanpa basa-basi, Pinkan saat itu langsung memperkenalkan dirinya pada Dhani, "Halo Mas, namaku Pinkan. Suaraku bagus. Aku mau dong dibuatin album kaya Reza".[4] Dhani yang saat itu tersenyum bertanya, "Sebagus apa suaramu?", dan Pinkan dengan percaya diri menjawab, "Bagus banget, malah lebih bagus dari Reza... malah sebagus Mariah Carey."[4] Ia kemudian berhasil meminta nomor telepon Dhani yang ia manfaatkan untuk menelponnya tanpa kenal waktu. Pada hari kelima setelah pertemuan mereka, Maia mengangkat teleponnya dan mereka berbincang-bincang hingga Pinkan ditawarkan untuk mengisi posisi vokalis Ratu.[4] Meskipun awalnya Pinkan berniat menjadi penyanyi solo, ia menerima tawaran dari Maia dan keesokan harinya mengikuti audisi di rumah Maia. Saat proses audisi, Pinkan langsung diterima oleh Maia sebagai personel Ratu, meskipun saat itu ia belum selesai bernyanyi.[4] Sebelum masuk dapur rekaman, Pinkan direkrut menjadi vokalis latar Dewa 19.[3]
Setelah sukses dengan album pertama mereka, Maia dan Pinkan mulai menggarap album kedua Ratu yang direncanakan selesai pada tahun 2004.[9] Namun, pada tanggal 14 Oktober 2004, Pinkan resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari grup Ratu setelah ramai pemberitaan di media soal kehamilannya di luar nikah.[10][11] Terdapat berbagai kabar yang beredar seputar keluarnya Pinkan, termasuk dominasi Maia di Ratu dan ketidakcocokan di antara keduanya.[12][13] Meskipun hanya tinggal sendirian, Maia menegaskan bahwa Ratu tidak akan dibubarkan dan ia segera mengadakan audisi untuk mencari pengganti Pinkan.[14][15] Untuk sementara, beberapa penyanyi diajak berkolaborasi saat Ratu tampil di panggung. Tia, juara ajang Akademi Fantasi Indosiar (AFI), sempat menjadi kandidat kuat vokalis baru Ratu, namun tidak bisa direkrut Maia karena ia masih terikat kontrak manajemen AFI.[16]
2005–2006: Pergantian personel dan puncak kesuksesan
|
|
||||
Kesulitan mendengarkan berkas ini? Lihat bantuan. |
Pada tanggal 30 Agustus 2005, Ratu meluncurkan sebuah album kompilasi berjudul Ratu & Friends. Dalam album ini hanya terdapat dua lagu baru Ratu, yaitu "Teman Tapi Mesra" dan lagu daur ulang dari Vina Panduwinata, "Di Dadaku Ada Kamu".[20] Album ini merupakan cara "menyapa penggemar" melalui formasi baru Ratu.[21] "Teman Tapi Mesra" seketika menjadi hit besar, tidak hanya di Indonesia, tetapi hingga Malaysia dan Singapura. Lagu tersebut diminati kalangan dewasa hingga anak-anak dan Teman Tapi Mesra (TTM) kemudian menjadi istilah yang populer untuk hubungan cinta tanpa status (walaupun istilah tersebut sudah dikenal sebelum lagu itu diliris).[22][23] "Teman Tapi Mesra" berhasil menjadi nada sambung nomor satu di Malaysia dalam waktu yang cukup lama.[24] Di Indonesia, penjualan nada sambungnya saat itu mencapai lebih dari satu juta kopi.[24] Album Ratu & Friends juga berhasil terjual hingga 400.000 keping dan membuahkan penghargaan double platinum bagi duo tersebut.[5] Ratu kemudian menggelar tur konser di 40 kota di Indonesia bersama band Radja bertajuk Rock in Love, dimulai dengan konser di Jakarta Convention Center pada 20 Februari 2006.[25][26]
Sepanjang periode 2005 hingga 2006, Ratu berhasil menjadi salah satu grup yang mendominasi panggung hiburan Indonesia. Mereka berhasil menjadi grup wanita terlaris dalam dekade tersebut dan salah satu penyetak tren busana di Indonesia.[29] Gaya berbusana harajuku yang diusung Ratu menjadi tren di kalangan anak muda saat itu.[30] Mereka turut dipercaya untuk menjadi ikon beberapa produk besar.[5] Selain di dunia musik, personel Ratu juga merambah bagian lain industri hiburan.[31] Maia kemudian terjun sebagai pemain di Extravaganza, sebuah program komedi Trans TV. Mulan juga merambah ke dunia seni peran dengan membintangi beberapa film televisi.[32] Kesuksesan mereka juga diikuti dengan pemberitaan yang luas di media infotainmen, terutama terkait kedekatan Ahmad Dhani dengan Mulan.[33] Menanggapi popularitas Ratu yang semakin melejit akibat infotainmen, Maia berkomentar, "Ratu patut berterima kasih kepada wartawan yang telah mengangkat Ratu dengan gosip."[34]
Ratu juga berhasil tampil sebagai nominator berbagai ajang penghargaan. Pada pagelaran Anugerah Musik Indonesia ke-10, Ratu meraih tiga nominasi dan memenangi penghargaan "Karya Produksi Terbaik" untuk lagu "Teman Tapi Mesra".[35][36] Maia dan Mulan juga menyabet penghargaan "Penyanyi Paling Ngetop" dari SCTV Awards, mengalahkan nama-nama besar seperti Agnes Monica, Ari Lasso, Iwan Fals, dan Krisdayanti.[37][38] Pada ajang Penghargaan MTV Indonesia, mereka turut dinominasikan untuk dua kategori. Ratu berhasil menyabet "Artist of the Year" dan "Group/Duo Artist of The Year" dari MTV Ampuh, yang menjadikan mereka satu-satunya artis yang memenangi kedua penghargaan tersebut sebanyak dua kali hingga saat ini.[8] Majalah Rolling Stone Indonesia memberikan penghargaan kepada Maia dan Mulan sebagai "RollingStone Editor's Choice 2006 for Category The Drama Queen."[5]
2007: Pembubaran
Sepeninggal Mulan, Ratu masih sempat tampil di atas panggung dengan Ahmadseorang. Ratu mengikuti rangkaian tur A Mild Live Soundrenaline dengan mengajak Shanty, Bunga Citra Lestari, serta Ghea—penyanyi jebolan Indonesian Idol.[45] Perselisihan rumah tangga Dhani dan Maia akhirnya berakibat pada pembubaran Ratu. Pada akhir 2007, nama grup ini menjadi sengketa antara Dhani dan Maia, dua penggagas awal konsep Ratu.[46] Dhani mengklaim nama "Ratu" adalah miliknya dan telah lebih dahulu mendaftarkan nama tersebut di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Maia yang sedang dalam proses pencarian rekan barunya dilarang oleh Dhani untuk menggunakan nama itu lagi.[46]
Pascapembubaran
Pada awal tahun 2008, Maia Estianty memperkenalkan duo Maia bersama rekan barunya bernama Mey Chan.[47] Berbeda dengan Ratu yang berkonsep band, duo Maia lebih condong sebagai grup vokal dan Maia mulai menjadi penyanyi tetap. Bahkan pada lagu "Serpihan Sesal" di album Sang Juara (2009), Maia mengambil bagian vokal secara keseluruhan.[48] Sementara itu, Mulan Kwok bergabung dengan Republik Cinta Management (RCM) yang digawangi Ahmad Dhani. Mulan merilis album solo pada tahun 2008 dan mengganti nama panggungnya menjadi Mulan Jameela.[49] Vokalis pertama Ratu, Pinkan Mambo, telah lebih dahulu merilis album solo perdananya dengan tajuk Aku Tahu Rasanya pada tahun 2006.[50] Pada tahun 2009, lagu "Teman Tapi Mesra" dibeli oleh LadyLike, sebuah band wanita asal Swedia dan dirilis dalam bahasa Inggris dengan judul "Dreaming of the Time" untuk pasaran Eropa.[51]Kehadiran Ratu di blantika musik Indonesia memunculkan berbagai grup dengan format duo yang seolah "mengekor" kesuksesan mereka.[52][53] Tak lama setelah perpecahan Maia dan Mulan, duo T2 yang beranggotakan jebolan AFI, Tika dan Tiwi, berhasil mendapat tempat di blantika musik Indonesia dengan album mereka yang bertajuk OK!! (2007). Ketika T2 mulai disebut media sebagai pengganti Ratu, Tika mengatakan, "Posisi Ratu yang telah mapan di dunia musik tanah air, tidak akan ada yang menggantikan, karena sudah akrab dengan pencinta musik yang ada di tanah air. Ratu dianggap sudah melegenda."[54] Selain T2, pada tahun yang sama juga muncul duo Orchid dengan album MonoColor.[52] Setahun berikutnya juga muncul The Sisters, duo bersaudara Shireen Sungkar dan Zaskia Sungkar.[55] Pada penghujung dekade 2000-an, Ahmad Dhani yang merupakan salah satu penggagas konsep Ratu juga membesarkan duo MahaDewi dan The Virgin di bawah naungan manajemennya.[56] Pada tahun 2011, di tengah maraknya boyband dan girlband, Maia kembali mengenang kejayaan Ratu lima tahun sebelumnya, "Dulu kenapa Ratu jadi fenomena karena the one and only, makanya fenomenal, dulu kebetulan Ratu diingat, ada untungnya menjadi pionir."[57]
Diskografi
- Bersama (2003)
- Ratu & Friends (2005)
- No. Satu (2006)
Tur konser
- Rock in Love (2006)
- A Mild Live Soundrenaline (2007)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar