Awal berdiri
Pada mulanya Arina dan Riko merupakan teman satu kampus di
Institut Teknologi Nasional (Bandung).
Mereka tergabung dalam sebuah band kampus tahun 1997-an. Karena tidak
cocok dengan anggota yang lain, Arina dan Riko pun sepakat mendirikan
"Mocca". Dua tahun kemudian mereka bertemu dengan Indra dan Toma. Indra
dan Toma merupakan teman satu kampus, mereka belajar desain produk di
Institut Teknologi Nasional (Bandung), dan bergabung ke Mocca pada waktu yang sama.
[1] Mocca pertama kali mucul dalam kompilasi Delicatessen (2002), dan langsung merebut hati penggemar.
Perjalanan karier
Satu tahun kemudian mereka mengeluarkan debut album mereka "
My Diary"
(2003) dengan label indie "FFWD". Album ini meldak di pasaran.
Lagu-lagu seperti "Secret Admirer" dan "Me and My Boyfriend" menjadi
hits di mana-mana. Video klip "Me and My Boyfriend" mendapat penghargaan
sebagai "best video of the year" versi MTV Penghargan Musik Indonesia
2003.
[2] Bahkan mereka menandatangani kontrak dengan salah satu indie records di
Jepang,
Excellent Records, untuk mengisi satu lagu dalam album yang format
rilisannya adalah kompilasi book set (3 Set) yang berjudul "Pop
Renaisance". Ada 3 disc yang diedarkan di Jepang dan Mocca berada di
disc no. 2 dengan lagu "Twist Me Arround". Lagu-lagu Mocca sendiri
menggunakan bahasa Inggris dengan alasan memudahkan penulisan syair
serta kesesuaian dengan warna lagu pop dengan sentuhan swing jazz, twee
pop, dan suasana ala 60-an. Mocca kembali merilis album kedua mereka
tahun 2005 bertajuk "
Friends"
masih di bawah label indie, Fast Forward Record. Dalam album ini Mocca
tidak tampil sendirian. Mereka menggaet dua musisi andal untuk
memperkaya musik mereka. Dari dalam negeri, mereka menghadirkan
Bob Tutupoli
untuk mengisi suara dalam lagu "This Conversation" dan lagu yang khusus
dibuat untuknya, "Swing It Bob". Mereka juga berduet dengan musisi asal
Swedia,
Club 8. Bersama duo asal Swedia ini, Johan dan Karolina Komstedt, Mocca
membawakan lagu "I Would Never". Karier Mocca semakin menanjak. Tak
hanya di dalam negeri, mereka mengembangkan sayap ke Asia. Singapura,
Malaysia, Thailand, dan Jepang telah menikmati album mereka. Pada tahu
2005, Mocca menggelar
konser di
Singapura dan menampilkn
The Rock Angels Band. Mocca juga terlibat dalam pembuatan lagu
soundtrack. Kuartet ini pernah mengerjakan
soundtrack film "
Catatan Akhir Sekolah" karya
Hanung Bramantyo dan
soundtrack
sinetron TV "Fairish the Series". Mocca juga membuat sebuah mini album
berisi 6 lagu, 2 di antaranya berbahasa Indonesia. Mini album ini
sebelumnya berjudul "Sunday Afternoon", tapi dirilis dengan judul "Untuk
Rena". Mocca terinspirasi naskah cerita film anak-anak berjudul "
Untuk Rena".
Mocca tak hanya mendapat inspirasi. Mereka juga mendapat kesempatan
untuk memasukkan "Happy!" dan "Sebelum Kau Tidur" sebagai
soundtrack film garapan
Riri Riza itu. Tahun 2007, Mocca mengeluarkan album ketiga mereka, "
Colours". Album ini memuat materi baru, termasuk 2 cover song yaitu “Hyperballad” (
Bjork) dan “Sing” (
The Carpenters)
serta sebuah kolaborasi dengan Pelle Carlberg (Edson) yang kemarin
sempat menjadi tamu di LA Light IndieFest, dalam lagu “Let Me Go”.
Lagu
- I Will (The Beatles cover)
- I Remember
- Me and My Boyfriend
- Best Thing
- Hanya Satu
- Happy
- Secret Admire
Tidak ada komentar:
Posting Komentar